TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara resmi menyatakan pemerintah mengambil alih kepanitiaan Piala Dunia U-20 tahun 2021. Dalam rapat kabinet terbatas yang berlangsung pada 1 Juli 2020, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali ditunjuk sebagai ketua Panitia Pelaksana Piala Dunia U-20 2021 (INAFOC).
Sebelum Menpora ditunjuk sebagai ketua INAFOC, PSSI sebenarnya sudah menyiapkan susunan kepanitiaan untuk hajatan internasional yang bakal diikuti oleh 24 negara itu. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan Iwan Budianto bakal ditunjuk sebagai ketua panitia Piala Dunia U-20 di Indonesia 2021. Iwan juga menjabat wakil ketua umum PSSI.
"Kita sudah tunjuk tadi untuk pelaksanaan itu event organizer ada di Pak Iwan Budianto, dan untuk (manajer) timnas Pak Cucu (Somantri) yang pegang. Kami di atasnya sehingga nanti bakal dikeluarkan keppres sesuai dengan pembagian tugas masing-masing. Itu kira-kira rapat yang kita lakukan," kata Iriawan usai rapat bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, di Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020.
Pasca pertemuan dengan Menpora itu, Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule memberikan keterangan tambahan terkait dengan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021. Ia menegaskan dirinya yang bertanggung jawab sepenuhnya selaku ketua umum PSSI. Kedua wakilnya membantu memperlancar persiapannya.
Sejak penunjukkan Iwan Budianto itu, susunan kepanitiaan yang dibentuk PSSI belum memberikan perkembangan pekerjaan. Kemenpora melalui Sekretaris Kementerian Gatot S Dewa Broto mendesak PSSI untuk segera menyerahkan nama-nama kepada Presiden untuk ditetapkan melalui keputusan presiden (Keppres).
"Untuk masalah kepanitiaan sampai dengan saat ini kami dari Kemenpora belum mendapatkan susunannya seperti apa dan belum ada koordinasi lagi," kata Gatot pada 29 Juni 2020.
Selain dari pemerintah, peringatan perihal penanggung jawab Piala Dunia U-20 pernah dilakukan oleh badan sepak bola dunia, FIFA, melalui surat resmi ke PSSI. FIFA mengirimkan surat setelah Ratu Tisha mengundurkan diri sebagai sekretaris jenderal PSSI pada April lalu.
FIFA menanyakan sosok pengganti penanggung jawab Piala Dunia U-20 2021. Pasalnya PSSI masih belum mengumumkan siapa yang akan meneruskan pekerjaan tersebut. Sebelumnya, Ratu Tisha dipercaya menjadi penanggung jawab ajang yang akan digelar di Indonesia 20 Mei hingga 11 Juni 2021. Namun pengunduran diri Tisha dari posisi sekjen PSSI 13 April lalu membuat tertundanya persiapan Piala Dunia U-20.
Pasalnya selama ini Tisha dipercaya menjadi project manager Piala Dunia U-20 2021. FIFA pun berharap PSSI segera menunjuk sosok pengganti untuk meneruskan pekerjaan Tisha tersebut. "Kami sudah memastikan pengunduran diri Sekjen PSSI Ratu Tisha, saat ini juga memimpin persoalan turnamen dari pihak Anda," tulis FIFA dalam suratnya kepada PSSI 14 April lalu.
"Kami ingin mengapresiasi konfirmasi Anda atas situasi ini. Apakah pemimpin baru (Piala Dunia U-20) ditunjuk untuk maju dengan perencanaan yang sedang berjalan," sambung surat tersebut.
Di sisi lain, FIFA juga mengapresiasi persiapan yang telah dilakukan sejauh ini oleh Indonesia. FIFA telah menerima pengajuan enam stadion yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Manahan Surakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Wayan Dipta Bali.
"Kami mengacu pada pedoman proposal pengajuan Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya dan Bali yang merupakan enam kota tuan rumah yang diutamakan berdasarkan investasi yang sudah direncanakan untuk infrastruktur stadion, kemungkinan jumlah sarana latihan yang memadai, juga pengaturan logistik serta perjalanan dari tim partisipan."
"Kami mengkaji ulang secara internal laporan yang Anda sampaikan, dan kami berencana untuk mengirimkan Anda tanggapan secara komprehensif terkait itu," tulis FIFA di akhir surat tersebut soal persiapan Piala Dunia U-20 2021.
IRSYAN HASYIM