TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan 2-0 pada laga Arsenal vs Manchester City di ajang Piala FA dinilai sebagai petanda Mikel Arteta baru memulai revolusi dalam timnya. Itu merupakan kemenangan kedua secara beruntun yang dibukukan Arsenal melawan tim besar di bawah asuhan Arteta.
Arteta menangani Arsenal menggantikan Unai Emery sejak Desember lalu, namun perjalanan karirnya tak mulus di awal. Dalam sepuluh laga awal sebagai Manajer Arsenal, Arteta hanya mampu mempersembahkan empat kemenangan, sisanya berakhir dengan lima kali seri dan satu kekalahan.
Arteta memang langsung dihadapkan dengan masalah yang tak mudah ketika menerima tawaran Arsenal. Jadwal padat, skuad yang tak cukup kuat, cedera pemain hingga pemain senior yang ogah-ogahan bermain seperti Mesut Ozil menjadi problem yang harus dihadapi Arteta.
Pada bursa transfer Januari lalu, Arteta juga disebut tak memiliki banyak pilihan. Dengan bujet ala kadarnya, dia hanya mendapatkan dua pemain, Pablo Mari dan Cedric Soares. Itu pun keduanya kini lebih sering berkutat dengan cedera.
Sejak kompetisi kembali bergulir pada Juni lalu, Arteta dinilai belum mampu menyelesaikan masalah Arsenal. Dua kekalahan dari Manchester City dan Brighton membuat timnya semakin sulit bersaing untuk merebut posisi empat besar.
Namun setelah itu performa Arsenal dinilai terus membaik, meskipun sempat dikalahkan Tottenham Hotspur pada pekan lalu. Nick menyebutkan bahwa dua laga terakhir menjadi pembuktian bagi Arteta bahwa dirinya layak dipertahankan Arsenal.
Kemenangan dari juara Liga Inggris Liverpool dan menyingkirkan Manchester City dari Piala FA merupakan sebuah pernyataan dari Arteta bahwa dirinya layak diperhitungkan. Performa Arsenal pun mendapat pujian dari Analis sepak bola Nick Wright.
"Bukannya semakin lemah, Arsenal berubah menjadi lebih kuat," tulis Nick dalam kolomnya di laman Sky Sports.
Menurut Wright, kunci sukses Arteta dalam dua laga terakhir adalah karena dia mampu mengeluarkan performa terbaik dari seluruh pemainnya. Salah satunya adalah bek David Luiz.
Pesepakbola asal Brasil itu sempat menjadi bulan-bulanan suporter Arsenal karena dinilai bermain buruk saat mereka tumbang dari Manchester City di ajang Liga Inggris sebulan lalu. Meskipun demikian, Arteta tak kehilangan kepercayaan terhadap Luiz.
Dia dinilai berhasil membenahi performa Luiz dan hasilnya pada laga kontra Manchester City kemarin eks pemain Chelsea dan PSG itu mencatatkan diri sebagai pemain yang paling banyak menyelamatkan lini belakang Arsenal. Luiz tercatat melakukan 11 kali sapuan bersih, dua lebih banyak dari yang dilakukan oleh seluruh pemain Manchester City.
Tak hanya Luiz, Arteta juga dinilai berhasil membuat penyerang Alexandre Lacazette menemukan kembali ketajamannya. Dalam lima laga terakhir, Lacazette berhasil mencetak tiga gol dan satu assist.
Selain itu, Arteta juga dinilai mulai mampu menunjukkan bahwa Arsenal bisa bermain menekan seperti Liverpool dan Manchester City, hal yang tak mampu ditunjukkan ketika Arsenal berada di bawah asuhan Unai Emery.
Dua gol ke gawang Liverpool pada laga pekan lalu merupakan buktinya. Permainan menekan Arsenal berbuah dua gol yang membuat mereka meraih kemenangan.
"Sangat jarang pemain seperti Virgil van Dijk dan Alisson Becker melakukan kesalahan seperti pada laga tersebut. Tetapi, sangat jarang pula lawan melakukan tekanan seperti itu kepada mereka," tulis Nick.
Satu hal penting lainnya, menurut Nick, adalah Arsenal kini bisa membangun serangan tak terduga dari lini belakang. Gol pembuka Pierre-Emerick Aubameyang ke gawang Manchester City merupakan buktinya. Delapan dari 18 umpan yang terjadi pada gol itu tercipta dari lini belakang Arsenal.
Meskipun demikian, Nick menilai Mikel Arteta masih harus membuktikan kepada publik bahwa dia layak diperhitungkan untuk menjadi manajer tim papan atas Liga Inggris. Merebut Piala FA dan meraih tiket ke Liga Europa musim depan bisa menjadi jawaban dari keraguan suporter Arsenal dan pecinta sepak bola Liga Inggris.
SKY SPORTS