TEMPO.CO, Jakarta- Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Babena, menyoroti rencana lanjutan kompetisi Liga 1 2020 yang konsepnya meniadakan status degradasi. Rocky menuturkan kompetisi yang tidak memberlakukan degradasi itu tidak terdapat dalam Statuta PSSI yang menjadi rujukan utama organisasi. "Kompetisi tanpa degradasi itu naif, untuk sebuah kompetisi profesional," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 28 Juli 2020.
Rocky pun menafsirkan jika tanpa degradasi klub yang memilih tidak ikut dalam kompetisi juga tidak bakal turun kasta ke Liga 2. Menurut dia, kemenangan dan kekalahan dalam pertandingan bisa jadi tidak penting dalam kompetisi tanpa degradasi. "Masalahnya itu, yang kami ragukan itu terjadi pengaturan pertandingan," kata dia.
"Jika tim yang sudah tidak berpeluang untuk lolos, tidak harus degradasi, kan bisa tidak serius bermain, kan bisa terjadi hal seperti itu. Unsur fair play sangat diragukan sekali. Itu menurut kami, solusinya tidak tepat sekali jika ada promosi, tidak ada degradasi," ucap Rocky mengomentari konsep lanjutan kompetisi yang diwacanakan PSSI.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan wacana penghapusan degradasi bagi klub Liga 1 2020, saat kompetisi kembali digelar pada Oktober mendatang, didasari atas rasa keadilan. "Mengapa tidak ada degradasi? Kami kasihan nanti jika ada tim yang berasal dari daerah terdampak covid-19 dan tidak maksimal bermainnya. Nanti tim tersebut turun kasta," ujar Iriawan, dalamwWebinar yang diselenggarakan LPEM FEB Universitas Indonesia, Kamis, 11 Juni 2020.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan penghapusan sistem degradasi bercermin pada Liga Jepang (J-League) yang sama-sama meniadakan sistem turun kasta bagi klub penghuni peringkat terbawah.
Meski tak ada degradasi, PSSI tetap memberlakukan sistem promosi bagi klub Liga 2 yang keluar sebagai juara dan peringkat kedua. Apabila sistem tersebut diberlakukan maka pada kompetisi Liga 1 musim 2021 bakal diikuti 20 tim. "Keputusan itu kita ambil setelah melihat dari kompetisi negara-negara lainnya seperti Jepang dan lainnya," kata dia.
Namun, kebijakan itu bukan merupakan keputusan final, apalagi terdapat sejumlah pihak yang menentang rencana tersebut dengan alasan melanggar statuta. PSSI masih memiliki waktu yang cukup panjang untuk membahas segala penyesuaian-penyesuaian agar liga berjalan tanpa masalah.
"Walaupun ada yang memprotes itu tidak ada di statuta, tapi kami koordinasi dengan semua pihak dan berkaca di sepak bola Jepang," kata Iwan Bule soal konsep lanjutan Liga 1 2020 pada masa pandemi yang kemudian dikritisi Persipura tersebut.
IRSYAN HASYIM