TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia senior dan Timnas U-19 belum juga memulai latihan meski sudah berkumpul di Jakarta 23 Juli di Jakarta. Jadwal mulainya latihan sudah mundur dua kali, termasuk yang terakhir pada 1 Agustus.
Ada apa sebenarnya? PSSI sejauh ini menjelaskan bahwa pengunduran itu menunggu hasil test swab untuk Covid-19. Pelatih Shin Tae-yong disebutkan menginginkan pemain menjalani tes dua kali sebelum latihan bersama dimulai.
Meski sudah ada penjelasan seperti itu, kondisi timnas yang belum juga memulai latihannya itu mengundang berbagai kecurigaan. Bahkan sempat beredar kabar di kalangan pers ada pemain timnas yang menunjukkan hasil reaktif ketika tes cepat COVID-19. Kemudian, ada pula informasi karyawan PSSI di TC timnas positif COVID-19.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewo Broto dan pengamat sepak bola Tommy Welly pun berbicara menanggapi hal itu.
Gatot S. Dewo Broto yakin PSSI akan terbuka soal kondisi tim nasional senior dan U-19 termasuk tentang kemungkinan ada kasus COVID-19 dalam skuad Garuda. "PSSI mungkin sedang mencari ‘timing’ yang pas," kata Gatot kepada Antara di Jakarta, Selasa malam.
Menurut Gatot, jika memang memutuskan seperti itu, maka kebijakan PSSI itu sudah tepat. Kemenpora yakin PSSI akan menyelesaikan atau mengendalikan masalah internal timnas terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan resmi kepada publik. "Andai memang ada kasus Covid-19, PSSI kan memiliki tim dokter untuk mengendalikannya. Saya melihatnya seperti itu," kata Gatot.
PSSI belum memberikan informasi soal ini, namun Rabu 29 Juli Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan bahwa semua pemain timnas yang berada di Jakarta negatif COVID-19.
Mengenai hal ini Kemenpora meminta PSSI benar-benar melakukan pengawasan. "Jangan sampai ada klaster baru COVID-19 di timnas. Saya meminta PSSI untuk mengeluarkan kebijakan taktis dari PSSI. Minimal, kalau ada indikasi ke arah sana, yang positif COVID-19 benar-benar dipisahkan," kata Gatot.
Sementara itu, Tommy Welly berharap PSSI terbuka soal kondisi Timnas. "PSSI mesti terbuka kepada publik tentang timnas karena ada kecintaan luar biasa dari masyarakat kepada skuad Garuda," kata dia.
Mantan direktur kompetisi PSSI itu beranggapan, kalau tidak transparan bakal muncul praduga dan kecurigaan di kalangan pencinta sepak. Walau PSSI telah menyebutkan penundaan itu karena menunggu hasil tes usap (swab test), Tommy menyebut publik tetap bertanya-tanya.
"Publik jadi bingung. Apakah memang karena semata karena menunggu hasil swab atau ada hal lain? Menurut saya, PSSI lemah dalam hal komunikasi publik tentang hal-hal yang menarik perhatian masyarakat seperti ini. Padahal, masyarakat berhak untuk mengetahui karena kegiatan timnas U-19 dibiayai oleh negara," kata Tommy.
Tommy mendesak PSSI untuk terbuka jika ada pemain timnas atau karyawan PSSI yang terpapar Covid-19. "PSSI wajib terbuka karena itu memang situasi yang kita hadapi bersama sebagai sebuah bangsa. Rakyat berhak mengetahui apa tindakan PSSI kalau kondisi itu benar-benar terjadi," kata dia.
Timnas Indonesia senior dan Timnas U-19 mengikuti TC dari 23 Juli sampai 8 Agustus 2020 di Jakarta dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebanyak 29 pemain timnas senior dan 46 pemain U-19 dipanggil oleh manajer timnas Shin Tae-yong.
Bagi timnas, TC adalah persiapan menghadapi tiga pertandingan terakhir Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, masing-masing melawan tuan rumah Thailand pada 8 Oktober, menjamu Uni Emirat Arab 13 Oktober dan bertandang ke Vietnam 12 November. Timnas U-19 akan berkompetisi dalam Piala Asia U-19 di Uzbekistan pada 14-31 Oktober 2020.