TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi punya perjanjian dalam kontraknya dengan Barcelona, yaitu bisa sewaktu-waktu meninggalkan klub Catalan itu pada 2021.
Pada Jumat malam itu atau Sabtu dinihari waktu Indonesia, 15 Agustus 2020, di Stadion Benfica, Lisabon, Portugal, setelah kekalahan menyakitkan 2-8 dari Bayern Munich di Liga Champions, Messi masih berbicara tentang ide perubahan di Barca.
Baca Juga: Lionel Messi, Sosok yang Hancur di Ruang Ganti Barcelona
Menurut stasiun radio dari Spanyol, Cadena COPE, Lionel Messi sepakat dengan rekannya, Gerard Pique, untuk meminta perubahan struktural di Barcelona dan itu termasuk segera mengadakan pemilihan pengurus baru, mengingat Josep Bartomeu akan segera mengakhiri jabatannya sebagai presiden Barca pada musim panas 2021.
“Sekarang, kami membutuhkan ide-ide baru, wajah-wajah baru, dan rencana-rencana baru,” begitu kata Messsi menurut Cope dari kamar ganti pemain Barcelona di Stadion Benfica, Lisabon.
Ini adalah untuk pertama kali sejak musim kompetisi 2006-2007, Lionel Messi mengakhir sebuay musim tanpa meraih satu trofi pun di kompetisi domestik Spanyol maupun Eropa.
Sudah empat musim terakhir, Messi mengalami kekalahan menyakit di Liga Champions bersama Barcelona. Pada perempat final 2016-17, Juventus melindas mereka 3-0 dan 0-0. Pada perempat final musim berikutnya, giliran AS Roma menyingkirkan mereka dengan skor 3-0. Padahal, pada pertemuan pertama, Messi cs sudah menang 4-1. Demikian pada semifinal musim lalu, sudah menang 3-0, giliran main di kandang Liverpool, Messi cs digasak 4-0.
Pada usia 33 tahun, setelah membawa Barcelona menjuarai Liga Champions lima kali –yang terakhir 2014-5 dan La Liga 10 kali –yang terakhir musim lalu-, akan Lionel Messi memasuki senja kariernya di ibukota Catalan?
Sebenarnya jika melihat penampilannya di Lisabon pada Sabtu dinihari lalu, Messi masih istimewa, terbukti sejumlah media di Eropa, seperti BBC, mengkategorikan ia bersama segelintir pemain Barca lain yang masih bisa bermain dalam bentuk terbaiknya melawan Bayern Munich.
Tapi, sebagian pemain Barcelona lainnya, terutama yang baru-baru termasuk mantan pemain Ajax dan kini andalan Belanda di tengah, Frenkie De Jong, seperti baru bermain dengan Lionel Messi, grogi.
Padahal sehebat apapun seorang pemain, sepak bola adalah permainan tim. Jika Barcelona terus-menerus mengandalkan talenta Messi untuk mengubah jalannya pertandingan seorang, lama-kelamaan mukjizat itu akan hilang.
Lionel Messi seperti aktor teater besar yang terus dibiarkan bermain sendiri oleh sebuah grup. Para aktor yang sepadan –bahkan dari beberapa segi di atas Messi- seperti Carles Puyol, Xavi Hernadez, dan Andres Iniesta tak ada lagi di Barcelona. Sementara Neymar dibiarkan lepas ke Paris Saint-Germain dan tak bisa direkrut lagi. Jadi lama-kelamaan, pertunjukan kelompok teater sepak bolanya menjadi buruk dan kalah.
Menjelang lima tahun terakhir kepemimpinan Josep Maria Bartomeu sebagai presiden Barcelona FC memang menurut Marca membawa Barca ke dalam kemerosotan terparah. Apalagi ditambah dengan pandemi virus corona yang mungkin Barca kian berdaya lagi untuk mencetak dan merekrut pemain baru yang segar dan penuh bakat.
Kalau begitu apakah Lionel Messi tetap pada keputusannya untuk sampai pensiun bersama Barcelona? La Gazzetta dello Sport memberitakan Inter Milan siap merekut Messi dengan tawaran kontrak lima tahun senilai 260 juta euro atau sekitar Rp 4,5 triliun. Di Inggris, juga berkembang isu bahwa Manchester City berpeluang untuk medapatkan ikon sepak bola Barcelona ini.