TEMPO.CO, Jakarta - Laga Sevilla vs Inter Milan akan tersaji di final Liga Europa yang akan berlangsung di Stadion RheinEnergie, Cologne, Jerman, Sabtu dinihari WIB, 22 Agustus 2020. Pertandingan akan berlangsung mulai 02.00 WIB dan disiarkan SCTV.
Berikut pernyataan pelatih kedua tim menjelang laga ini:
Pelatih Sevilla, Julen Lopetegui:
Julen Lopetegui mengaku optimistis penyerang sayapnya Lucas Ocampos cukup bugar untuk turun. Setelah jadi penentu langkah Sevilla menyingkirkan Wolverhampton di perempat final, Ocampos hanya main hingga menit ke-56 dalam laga semifinal kontra Manchester United.
Namun, Ocampos tetap mengikuti sesi latihan Kamis bersama rekan-rekannya dan Lopetegui berharap pemain berusia 26 tahun itu bisa memperlihatkan perkembangan positif.
Julen Lopetegui. (AP)
"Kami harus melihat bagaimana ia merespon sesi latihan hari ini," kata Lopetegui dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi UEFA, Jumat dini hari WIB.
"Besok, semua yang turun harus dalam keadaan siap dan kondisi terbaik. Saya cukup optimistis."
Kendati menjejaki final dengan reputasi sebagai tim tersukses di Liga Europa, Lopetegui menegaskan kubunya menyongsong pertandingan dengan kerendahan hati dan menghormati sang lawan, Inter.
"Kami paham setiap detil penting dan harus tetap fokus untuk bisa membaca pertandingan dengan baik," katanya.
"Inter adalah tim yang sangat komplet, dengan kualitas bagus di sektor serangan dan rapat ketika bertahan, tak memberi lawannya banyak kesempatan. Kami akan memasuki laga seperti biasanya, berusaha tetap solid dan suportif satu sama lain."
Baca Juga: Prediksi Sevilla vs Inter Milan
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte:
Antonio Conte menegaskan ia tak gentar menjalani penampilan pertamanya di partai final kompetisi Eropa. Ini menjadi musim keempat Conte mendampingi tim yang dilatihnya di kompetisi Eropa, tetapi sekaligus menjadi raihan terbaiknya.
Conte hanya bisa mengantarkan Juventus ke perempat final Liga Champions 2012/13, semifinal Liga Europa semusim kemudian dan babak 16 besar Champions bersama Chelsea pada 2017/18.
Capaian-capaian itu tentu tak sementereng ketika ia masih berlaga di lapangan hijau dan mengemban ban kapten ketika Juventus juara Liga Champions 1995/96.
Kini dalam percobaan keempatnya, Conte berhasil mengantarkan Inter ke final Liga Europa, yang sekaligus jadi penampilan pertama Nerazzurri di final kompetisi Eropa setelah sedasawarsa lalu saat mereka menjuarai Liga Champions untuk melengkapi trigelar di bawah arahan Jose Mourinho.
"Ini tahun keempat saya sebagai pelatih di kompetisi Eropa. Tentu menyenangkan bisa main di final Liga Europa," kata Conte dilansir laman resmi UEFA, Kamis.
"Saya sangat peduli dengan tim ini dan para suporternya. Sudah sepuluh tahun lamanya tim ini absen dari sebuah final, itu waktu yang cukup lama."
Conte menyadari bahwa Sevilla punya pengalaman lebih banyak tampil di final Liga Europa, tetapi itu bukan berarti ia ketakutan menghadapi wakil Spanyol tersebut.
"Ya kami punya pengalaman lebih sedikit dan itu memberi mereka keuntungan, tetapi yang terpenting kami tampil tanpa beban mental. Satu-satunya cara untuk menulis sejarah tim ini adalah dengan menang besok," katanya.
"Kata takut tidak ada dalam kamus saya, demikian juga di antara para pemain. Kami menghormati Sevilla, tetapi kami di sini sebab memiliki 'kartu' untuk dimainkan," kata Conte.
Sevilla sebelumnya sudah juara lima kali di kompetisi ini. Sedangkan Inter Milan pernah tiga kali juara ketika kompetisi ini, saat masih bernama Piala UEFA.