TEMPO.CO, Jakarta - Sergino Dest telah dipastikan menjadi milik Barcelona. Bek sayap muda jebolan akademi Ajax Amsterdam itu membawa optimisme tinggi akan kembalinya eksploisifitas sisi kanan Barcelona.
Sejak ditinggal Dani Alves yang hengkang ke Juventus enam tahun lalu, Barcelona memang seakan gagal menyeimbangkan permainannya. Bantuan dari lini belakang dalam enam tahun terakhir lebih banyak didominasi oleh Jordi Alba di sisi kiri.
Kehadiran Aleix Vidal dan Nelson Semedo tak mampu menggantikan peran Alves di sisi kanan. Sergi Roberto yang dipercaya menggantikan Alves juga tak memiliki eksplosifitas seperti Alves, meskipun lebih baik dari Vidal dan Semedo.
Padahal, semasa masih di Barcelona Alves dianggap sebagai salah satu "pelayan terbaik" bagi Lionel Messi. Alves tercatat sebagai pemain dengan umpan matang terbanyak ketiga bagi Messi dengan 43 assist, hanya kalah dari Andres Iniesta (44) assist dan Luis Suarez (54 assist).
Kehadiran Sergino Dest digadang-gadang bisa kembali mengulang sukses Alves di sisi kanan Barcelona. Apalagi Pelatih Timnas U-20 Amerika Serikat, Tab Ramos, sempat menyamakan Dest dengan Alves.
Menurut Ramos, sebagai bek Sergino Dest memiliki kemampuan menyerang yang mirip dengan Dani Alves, juga kompatriotnya Marcelo. Kecepatan dan kemampuan olah bola yang mumpuni menjadi senjata andalan Dest menyisir pinggir lapangan.
Tak hanya itu, Sergino Dest juga dinilai memiliki ketenangan yang luar biasa sebagai pemain berusia 19 tahun.
Dengan semua pujian terhadap Sergino Dest itu, tak salah jika rasanya suporter Barcelona berharap bisa kembali melihat performa terbaik Lionel Messi di sisi kanan lini serang mereka.
Sinyal akan kembalinya permainan Lionel Messi seperti dahulu kala setidaknya mulai terlihat pada laga Celta Vigo vs Barcelona dini hari tadi. Sudah cukup lama suporter Barcelona tak melihat bagaimana Lionel Messi bisa melewati lebih dari dua bek lawan kemudian mencetak gol.
Ditambah dengan kehadiran Sergino Dest di sisi kanan Barcelona, bisa jadi Tari Tango Lionel Messi akan lebih sering terlihat musim ini. Perjalanan waktu membuktikan, Lionel Messi membutuhkan tandem yang sehati untuk bisa melakukan hal itu, dan Tari Tango tak pernah dilakukan hanya oleh satu orang. "It takes two to Tango," begitu kata orang.