TEMPO.CO, Jakarta - Greg Clarke mengundurkan diri dari jabatan Ketua Asosiasi Sepak Bola Ingris, FA. Langkah itu dilakukan setelah ia menuai badai karena memakai kata "pemain kulit berwarna", yang dianggap rasis, dalam pertemuan dengan komite parlemen.
Greg Clarke, 63 tahun, mengundurkan diri pada Selasa. Sebelumnya ia sudah meminta maaf, tapi debat soal pernyataannya terus berkelanjutan. Ia akhirnya memilih "mengutamakan kepentingan sepak bola" dan mengambil keputusan untuk mundur.
Clarke, yang bertuas sejak September 2016, mengatakan langkah untuk mundur sudah sempat ia pikirkan sebelum kontroversi pernyatannya mengemuka.
FA sudah mengkonfirmasi kepergian Clarke. "Peter McCormick akan mengambil peran sebagai ketua sementara FA dengan segera dan dewan FA akan memulai proses untuk mengidentifikasi dan menunjuk pejabat baru pada waktunya."
"Kami juga ingin menegaskan kembali bahwa sebagai sebuah organisasi, kami benar-benar berkomitmen untuk melakukan segala yang kami bisa untuk mempromosikan keragaman, mengatasi ketidaksetaraan, dan mengatasi semua bentuk diskriminasi dalam permainan."
Insiden yang jadi masalah terjadi saat Clarke menghadiri pertemuan dengan komite Digital, Budaya, Media, dan Olahraga (DCMS) Inggris Raya pada 10 November lalu. Ia hadir bersama dengan ketua Premier League Richard Masters dan bos EFL Rick Parry.
Ketiganya dipanggil untuk membahas sejumlah hal dalam sepak bola Inggris, termasuk Project Big Picture dan tanggapan olahraga tersebut terhadap pandemi virus corona.
Ketika ditanya tentang pelecehan yang diterima atlet di media sosial, Clarke merujuk pada "pesepak bola kulit berwarna terkenal" dalam tanggapannya.
Clarke sudah meminta maaf dan mengatakan dia telah tersandung kata-katanya. Namun, kontoversi tak lantas berhenti sehingga memaksa dia mengundurkan diri.
REUTERS | OMNI SPORT