TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Brasil, Neymar, saat ini sedang dalam pembicaraan kontrak baru dengan Paris Saint-Germain. Kontrak yang dijalaninya sekarang akan berakhir pada tahun depan.
Karier Neymar di PSG tidaklah mulus. Para penggemar klub Prancis ini pernah memintanya hengkang setelah ia menyerahkan permintaan transfer pada musim panas 2019 dan dilaporkan terlambat kembali ke pelatihan pramusim saat itu.
Namun, dalam perjalanan waktu, pemain internasional Brasil ini betah dan memutuskan ingin tetap bertahan di klub Ligue 1 tersebut. Pemain berusia 28 tahun ini berharap rekan setimnya, Kylian Mbappe, melakukan hal yang sama.
Dalam sebuah wawancara dengan TF1, Neymar bertekad melupakan pasang surut yang dialami di PSG di masa lalu. Ia ingin bisa membawa klub Prancis itu unggul di bawah manajer baru, Mauricio Pochettino bersama Kylian Mbappe.
Baca juga: Bursa Transfer: Lobi Rekan Timnas Argentina Agar Lionel Messi Merapat ke PSG
Pemain PSG, Kylian Mbappe dan Neymar berbincang saat mengikuti latihan di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, 22 Agustus 2020. Latihan itu digelar sebagai persiapan menjelang final Liga Champions. Pool via REUTERS/Miguel A. Lopes
"Saya sangat senang hari ini," kata Neymar. "Saya merasa bahagia. Banyak hal yang telah berubah, saya tidak bisa menjelaskan mengapa, apakah saya atau sesuatu hal lain yang telah berubah."
"Tapi, hari ini, saya merasa baik. Saya telah beradaptasi. Saya merasa lebih tenang dan sangat senang di sini. Saya ingin bertahan di PSG dan berharap Kylian juga. Tentu saja, itu keinginan setiap suporter PSG," tutur Neymar.
"Kami ingin PSG menjadi tim yang hebat dan saya ingin terus melakukan apa yang telah saya lakukan setiap hari di Paris, bermain sepak bola dan bahagia. Itu hal terpenting."
Dalam kesempatan itu, pemain Brasil ini juga menyinggung soal kegagalan PSG meraih gelar juara Liga Champions setelah dikalahkan Bayern Munich di final pada Agustus lalu. Ia mengaku kecewa dengan hasil itu dan berjanji meraih gelar juara itu di bawah Pochettino.
"Itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan," katanya. "Saya menangis karena kegagalan itu, saya benar-benar ingin membawa piala itu pulang ke Prancis."
"Sayangnya, kami tidak berhasil meraihnya pada kesempatan itu, tetapi kami akan mendapatkan peluang lain dan kami akan melakukan semua yang bisa kami lakukan untuk kembali ke final dan memenangkan gelar itu."
Ekspresi penyerang Paris St Germain Neymar, setelah gagal membawa timnya menjuarai Liga Champions dalam pertandingan final Liga Champions di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, 24 Agustus 2020. PSG ditundukan Bayern Munchen 1-0. Manu Fernandez/Pool via REUTERS
Neymar juga mengungkapkan kedekatannya dengan Mbappe, 22 tahun, yang dia sebut sebagai "saudara". Ia mengklaim bahwa mereka perlu merasa nyaman di klub agar bisa tampil dengan kemampuan terbaik.
"Kylian dan saya seperti saudara," katanya. "Saya kakak laki-laki. Kami sangat menikmati bermain bersama. Saya ingin mengeluarkan yang terbaik darinya."
"Dia anak emas. Saya memanggilnya "anak emas" karena dia benar-benar emas. Dia memiliki hati yang besar, sebagai pemain sepak bola, semua orang tahu betapa berharganya dia, tapi dia juga luar biasa di luar lapangan."
Dia selalu tersenyum, gembira, suka bersenang-senang. Kami sangat mirip dan kami harus senang tampil 100 persen. Namun, ada juga kegagalan yang kuat yaitu dalam final Liga Champions baru-baru ini dengan PSG."
Neymar sepertinya hampir pasti memperpanjang kontraknya dengan PSG sebelum masa kontraknya habis tahun depan.
SKY SPORTS