TEMPO.CO, Jakarta - Copa del Rey merupakan kejuaraan sepak bola yang menaungi seluruh klub liga Spanyol. Kompetisi ini dimulai pada 1902 atas usulan Carlos Pedros, yang menjadi presiden klub Madrid FC.
Kejuaraan ini juga sering disebut Piala Raja Spanyol, hal ini dikarenakan kejuaraan ini awalnya dinamai piala pemahkotaan Raja Alfonso XIII. Sedangkan untuk klub pertama yang mengikuti kompetisi ini adalah FC Barcelona, RCD Espanyol, Club Vizcaya, dan New Football de Madrid.
Dalam pertandingan tersebut, Club Vizcaya keluar sebagai juara dan berhak menyimpan gelar juara tersebut. Ketika Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) terbentuk, gelar yang diperoleh klub tersebut tidak dianggap. Faktor perubahan nama menjadi Copa del Rey pada 1903 menjadi salah satu alasannya.
Kejuaraan ini menjadi ajang pertama bagi klub sepak bola Spanyol sebelum bergulirnya kompetisi Liga Spanyol. Format pertandingan ini awalnya dilaksanakan di ibukota, seiring berjalannya waktu pertandingan diadakan di klub yang menjuarai kompetisi ini sebelumnya. Selain itu format yang digunakan ketika pertandingan adalah one-off game (hanya satu pertandingan).
Sejak awal, kompetisi ini selalu memiliki kontroversi yang panjang, yang diawali pada 1904. Hal ini dikarenakan kapten Madrid Moderno—sekarang Real Madrid—dan Club Español de Madrid menolak perpanjangan waktu setelah pertandingan berakhir dengan skor 5-5.
Baca: Kalahkan Bilbao 0-1, Real Sociedad Berhasil Menjuarai Copa del Rey
Pihak Club Español de Madrid mengusulkan untuk melakukan pertandingan esok harinya, tepatnya pada 20 Maret 1904. Namun hal ini ditolak pihak Real Madrid, karena dinggap terlalu cepat. Panitia penyelenggara juga mengungkapkan bahwa tidak akan ada pertandingan selanjutnya setelah hari itu. Tim Club Español de Madrid hadir di lapangan sesuai tanggal yang dijanjikan panitia dan membuat klub asal katalan itu menang WO dari Madrid Moderno.
Kontroversi tidak berhenti disitu saja, pada 1943 satu kontroversi yang masih diperbincangkan hingga hari ini adalah pertemuan FC Barcelona dan Real Madrid dengan skor akhir 11-1. Hal ini pula yang akhirnya menjadi rivalitas antara Real Madrid dan FC Barcelona.
Skor telak El Real tersebut dikarenakan intimidasi yang diberikan fans Real Madrid kepada penjaga gawang Barca, Luis Miro. Mereka berdiri tepat dibelakang mistar gawang dan melempari Miro dengan benda-benda yang membuat kiper tersebut tidak nyaman, sehingga membuat para pemain Real Madrid dengan mudah mencetak angka.
Terlepas dari segala kontroversinya, Copa del Rey ini sudah banyak melahirkan para juara. Adapun yang paling banyak mengantongi gelar juara adalah FC Barcelona (30 kali), Atheletic Bilbao (23 lkali), dan Real Madrid (19 kali).
GERIN RIO PRANATA