Performa apik di level klub itu membuat Timnas Inggris dan Nigeria berebut untuk mendapatkannya. Saka memang masih berpeluang untuk memperkuat dua negara tersebut karena belum pernah bermain di level senior. Di level junior, Saka selalu membela skuad Tiga Singa.
Pelatih Gareth Southgate disebut sampai harus turun langsung untuk meyakinkan Saka bermain bersama timnya. Padahal Inggris tak kekurangan stok pemain sayap. Mereka memiliki Jadon Sancho yang juga merupakan pemain muda berbakat tinggi atau pun Phil Foden yang bisa bermain sebagai sayap kanan.
Saka akhirnya memilih pinangan Inggris. Pada Oktober 2020, Saka bermain untuk tim senior Inggris pada laga uji coba kontra Wales. Hal itu sekaligus menutup kesempatan bagi Nigeria untuk mendapatkan jasanya.
"Memilih antara Nigeria atau Inggris adalah keputusan yang sulit," kata Saka saat itu.
"Seluruh keluarga saya telah berada di Inggris sepanjang hidup saya, sangat aneh bagi saya untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana saya tak berada di sana sejak lahir."
"Ketika saya tumbuh, semua dokumen menyebutkan bahwa saya adalah orang Inggris. Semoga masyarakat Nigeria mengerti itu," kata dia.
Keputusan Southgate untuk membujuk Saka bermain bersama Timnas Inggris kini terbukti benar. Performanya pada laga kontra Republik Cek dinihari tadi memukau dan membuat banyak kalangan melontarkan pujian. Meskipun baru bermain di ajang sebesar Euro dan berusia relatif muda, si pemain dianggap memiliki mental yang cukup kuat.
Publik Inggris pun berbahagia karena tim kesayangan mereka kembali meraih kemenangan dan memastikan menjadi juara Grup D Euro 2020. Ya, Saka layak dianggap sebagai pembawa kebahagian bagi Timnas Inggris, seperti kata Bukayo dalam namanya yang berarti 'Pembawa Kebahagiaan' dalam bahasa suku Yoruba, Nigeria.
FOOTBALL LONDON|GOAL|GIVE ME SPORT|ARSENAL FC