TEMPO.CO, Jakarta - Ronald Koeman saat ini tengah menjalankan pekerjaan sulit sebagai pelatih kepala Barcelona. Situasi ini sangat bertolak belakang dengan sepuluh tahun lalu, di mana posisi yang sekarang ditempati juru taktik Belanda itu menjadi dambaan setiap pelatih.
Skuad asuhan Koeman tidak lagi menyerang lawan, terbukti dengan kekalahan 3-0 atas Bayern Munchen di kandang dalam laga perdana Liga Champions pada Selasa lalu, kemudian hasil imbang di kandang 1-1 atas Granada di Liga Spanyol Senin lalu.
Dalam konferensi pers prapertandingan pada Rabu, Ronald Koeman membacakan pernyataan di mana dia menyatakan kekecewaannya terhadap klub, menyusul beberapa rumor, kebocoran, dan ultimatum seputar posisinya di Camp Nou.
Koeman ingin menjelaskan bahwa dia menerima tantangan untuk membangun kembali Barcelona, terlepas dari kondisi finansial mereka yang buruk, tetapi dia juga mengharapkan dukungan lebih dari presiden Joan Laporta dan dewan direksi.
Dalam pernyataannya, pelatih asal Belanda itu membela diri menyusul spekulasi bahwa Laporta ingin menyingkirkannya.
"Di Liga Champions, tidak ada keajaiban yang bisa diharapkan. Kekalahan melawan Bayern harus dilihat dari sudut pandang itu," ujarnya.
"Tim harus didukung, dalam kata-kata dan tindakan."
Pelatih Barcelona coach Ronald Koeman. REUTERS/Juan Medina
Joan Laporta dan Ronald Koeman akan bertemu saat Barcelona menghadapi Cadiz dalam laga pekan kelima Liga Spanyol di Estadio Ramon de Carranza, meski tidak ada rencana untuk membuat pernyataan. Klub berkomitmen untuk mengakhiri ketegangan di Camp Nou.
Perselisihan yang terjadi di Barcelona ini mengingatkan pada perseteruan antara Johan Cruyff dan Jose Luis Nunez, tahun 1990-an. Hubungan baik antara keduanya rusak.
Berbagai pernyataan cabul, celaan, dan tuduhan mengenai keduanya muncul di media. Perseteruan itu melegenda di Barcelona hingga saat ini.
Sebelumnya juga muncul perselisihan Pep Guardiola dan Sandro Rosell, lalu Ermesto Valverde dan Josep Maria Bartomeu. Namun, perseteruan mereka berlangsung lebih tenang dan tidak dipublikasikan.
Carles Puyol. REUTERS/Susana Vera
Mantan kapten Barcelona, Carles Puyol, mengajak para penggemar bersatu di tengah perpecahan yang terjadi antara Laporta dan Koeman. Ia menegaskan bahwa saat ini tim Catalan itu sedang melalui salah satu periode paling sulit dalam sejarah klub.
"Ini bukan periode yang mudah, tetapi jika kita bersatu dan mendukung tim, akan lebih muda berjalan ke depan. Ayo Barcelona, sekarang dan selalu," tulis Puyol diikuti emoji dan fotonya dengan seragam klub saat ini.
Pesan Carles Puyol mendapat reaksi positif dari para penggemar Barcelona yang masing mengagumi mantan bek klub raksasa Liga Spanyol itu.
MARCA
Baca Juga: Ronald Koeman Sebut Barcelona dalam Masa Transisi, Butuh Kesabaran