TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona dikabarkan telah mengutus dua petingginya, Rafa Yuste dan Mateu Alemany, ke Qatar. Keduanya mengemban misi untuk memastikan kepindahan Pelatih Al Sadd, Xavi Hernandez.
Media-media Spanyol menyebutkan bahwa Presiden Joan Laporta tak turun langsung untuk bernegosiasi dengan Al Sadd. Sebelumnya, para petinggi Al Sadd dilaporkan meminta Laporta untuk berbicara langsung dengan mereka soal nasib Xavi.
Laporta tak akan memenuhi permintaan Al Sadd itu. Dia disebut akan langsung terbang ke Spanyol setelah mendampingi Gerard Pique cs pada laga Liga Champions kontra Dynamo Kiev pada dini hari tadi.
Dia justru mengutus Wakil Presiden Rafa Yuste dan Direktur Sepak Bola Mateu Alemany. Keduanya disebut berangkat ke Qatar pada Rabu, 3 November 2021 waktu setempat.
Xavi Hernandez dikabarkan akan menjalani laga terakhirnya bersama Al Sadd pada Rabu, 3 November 2021. Mereka akan menghadapi pesaing terberatnya di Liga Qatar, Al-Duhail, pada hari ini.
Barca berharap bisa memboyong Xavi segera setelah laga itu. Mereka menilai saat ini merupakan momentum yang tepat untuk membawa mantan pemainnya itu kembali ke Stadion Camp Nou. Pasalnya, jadwal Al Sadd akan kosong hingga akhir Desember mendatang yang artinya mereka akan memiliki waktu sekitar satu setengah bulan untuk mencari pengganti Xavi.
Xavi diproyeksikan menjadi pengganti Ronald Koeman yang telah mereka pecat dua pekan lalu. Saat ini, skuad Blaugrana masih ditangani Pelatih Barcelona B, Sergi Barjuan.
Klub asal Catalan itu sempat dikabarkan telah mendapatkan kesepakatan dengan Xavi. Si pelatih juga dikabarkan telah berbicara dengan Al Sadd soal rencana kepergiannya ke Barcelona.
Al Sadd juga sempat dikabarkan tak akan menghalangi langkah Xavi kembali ke Spanyol. Dalam kontrak si pelatih, menurut laporan media-media Spanyol, terdapat klausa yang memperbolehkan Xavi hengkang jika mendapatkan tawaran dari Barcelona. Akan tetapi, dalam pernyataan terakhirnya, mereka sempat menyatakan bahwa Xavi Hernandez akan tetap melatih tim mereka.
MARCA| SPORT