TEMPO.CO, Jakarta - Garry Hoffman dilaporkan berada di ambang pengunduran diri sebagai Ketua Liga Premier. Langkah itu disebut sebagai respons terhadap kemarahan yang timbul akibat pengambilalihan Newcastle United.
Awal Oktober lalu, sebuah konsorsium yang didukung oleh kekayaan besar Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi, didukung oleh Amanda Staveley dan Jamie Reuben, membeli klub Newcastle dari Mike Ashley seharga 305 juta pound sterling.
PIF memiliki 80 persen kepemilikan Newcastle United, dengan miliarder Reuben bersaudara dan pemodal Amanda Staveley, masing-masing mempunyai 10 persen.
Reaksi lebih luas dari pengambilalihan Newcastle itu datang dari penggemar. Aksi penentangan itu berpusat pada pelanggaran kasus hak asasi manusia di Arab Saudi dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Organisasi hak asasi manusia Amnesty Internasional juga telah menyatakan bahwa kesepakatan itu adalah upata untuk 'mencuci tangan hak asasi manusia di Arab Saudi dengan glamor sepak bola papan atas'.
Sejumlah eksekutif berpendapat Liga Premier seharusnya memblokir kesepakatan itu karena catatan hak asasi manusia yang buruk di negara Timur Tengah.
Hoffmann yang baru menduduki jabatan non-eksekutif pada Juni 2020, dikabarkan akan menyelesaikan pengunduran dirinya pada pekan ini, akibat dari kejadian itu, menurut The Athletic.
Diklaim bahwa para eksekutif dari tim papan atas merasa mereka tidak tahu apa-apa selama negosiasi pengambilalihan Newcastle yang berlangsung lama dan rahasia.
Sebelumnya, transparansi pembicaraan diberhentikan dengan alasan kewajiban kerahasiaan.
Pertemuan 20 klub terkait dengan pengambilalihan klub pada bulan lalu, mengambil keputusan untuk melarang transaksi terkait parta, yang artinya, secara efektif mencegah Newcastle menyetujui kesepakatan sponsor yang menguntungkan dengan merek yang terkait dengan Arab Saudi atau PIF.
The Magpies adalah satu-satunya tim yang memberikan suara menentang mosi tersebut. Sementara, Manchester City, yang dimiliki keluarga penguasa Abu Dhabi, abstain.
Jika akhirnya Hoffman benar-benar mundur, maka dia akan pergi ketika terjadi periode yang bergejolak di Liga Premier dan sepak bola Inggris secara keseluruhan.
Tahun lalu, Liverpool dan Manchester United mempelopori 'Project Bic Picture' dengan tujuan untuk menghapus Piala Liga dan Community Shield selain mengajukan pengurangan jumlah tim papan atas menjadi 18.
April lalu, dua raksasa Barat Laut dan sesama klub 'Enam Besar' menjadi sorotan ketika peluncuran Liga Super Eropa. Mereka mengusulkan untuk membatasi keterlibatan dalam divisi elite, tetapi rencana itu gagal hanya dalam hitungan hari setelah diluncurkan.
Hoffman memainkan peran kunci dalam pemberian denda gabungan sebesar 22 juta pound sterling terhadap klub Liga Premier yang terlibat.
Di kasus lain, Tracey Crouch MP diharapkan untuk mempublikasikan temuan tinjauan yang dipimpin oleh penggemar ke dalam tata kelola speak bola Inggris pekan depan.
Dengan begitu, penerus Hoffman bersama kepala eksekutif Richard Masters, akan mewarisi situasi sulit. Namun, dalam laporan itu menyebut masih ada kemungkinan Hoffman berubah pikiran.
Garry Hoffman, 61 tahun, adalah mantan eksekutif Barclays, pemimpin Visa Eropa, dan sekarang menjabat sebagai ketua bank digital Monzo. Dia adalah penggemar Championship Covertry City dan terus mendapat dukungan dari eksekutif tertentu dari klub Liga Premier.
MIRROR, THE SUN
Baca Juga: Bursa Transfer: Terpinggirkan di MU, 3 Pemain Ini Dibidik Newcastle United
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.