TEMPO.CO, Jakarta - Final Piala Afrika 2021 akan mempertemukan Senegal dan Mesir di Stadion Ahmadou Ahidjo, Younde, Kamerun, Senin dinihari WIB, 7 Februari 2022. Ini akan jadi duel dua ujung tombak Liverpool, Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Mohamed Salah memimpin Mesir menghentikan Maroko dalam perempatfinal, sedangkan Mane hendak masuk lapangan untuk mengomandoi Senegal menghadapi Guinea Ekuatorial dalam perempat final lainnya.
Kedua laga perempat final antara keempat tim itu dilangsungkan di stadion yang sama dan dalam hari yang sama, 30 Januari lalu.
Kedua pemain Liverpool berbeda negara itu lalu berfoto bersama dan kemudian diposting dalam akun Instagram konfederasi sepak bola Afrika, CAF, di bawah keterangan "FRIENDS CATCH UP" atau dua sahabat bertemu.
Siapa sangka foto itu menjadi petunjuk bakal bertemunya lagi mereka di lapangan hijau, tetapi bukan seperti biasanya manakala mereka membela Liverpool.
Kini kedua striker inspiratif nan eksplosif itu saling berhadapan dalam final Piala Afrika 2021. Mane untuk Senegal, Salah untuk Mesir.
Penggemar sepak bola sejagat, khususnya suporter Liverpool, mungkin tak mau memilih siapa di antara mereka yang lebih baik karena mereka sama baik dan instrumental bagi timnya, apalagi sama-sama membela tim yang sama.
Namun jika saling berhadapan seperti terjadi dalam final Piala Afrika edisi tertunda satu tahun oleh pandemi virus corona itu, maka banyak orang yang ingin tahu pasti siapa sebenarnya yang lebih baik di antara mereka.
Statistik sendiri bisa berbicara lain, dan bisa bertolak belakang dengan pengetahuan umum yang selama ini ada pada publik mengenai kedua superstar itu. Dan pada tingkat klub dan timnas ternyata bisa lain.
Lihat saja, dari enam pertandingan terakhir selama Piala Afrika di Kamerun ini, Sadio Mane membuktikan diri sebagai pemain yang lebih produktif ketimbang Salah.
Mane menciptakan tiga gol, sedangkan Salah dua gol. Mane juga mengungguli Salah dalam merancang gol untuk rekan satu timnya. Mane dua assist, Salah satu assist.
Tak terlalu jauh memang, sehingga tidak otomatis menyimpulkan Mane lebih baik ketimbang Salah.
Tapi dari catatan itu, Mane terlihat berada dalam tim yang rekan-rekan satu timnya telah membuat dia bisa mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya.
Sebaliknya Salah tidak begitu. Dan itu salah satunya tidak terlihat saat pertandingan semifinal melawan Kamerun di mana dia sering sendirian di sepertiga terakhir lapangan tanpa pasokan bola dari rekan-rekannya.
Tetapi akan lain jika melihat total kiprah kedua pemain yang sama-sama dilahirkan tahun 1992 ini (Mane lebih tua dua bulan). Pemain Mesir itu sudah pasti pemain yang lebih produktif.
Dari total 89 kali memperkuat timnas Senegal, Mane telah menciptakan 29 gol atau rata-rata 0,32 gol per pertandingan, sedangkan Salah sudah menciptakan 47 gol dari 80 kali membela Mesir atau rata-rata 0,59 gol.
Pun begitu pada tingkat klub. Salah lebih superior daripada rekan satu timnya di Liverpool tapi satu sama lain akan membawa bola ke arah berlawanan dalam final AFCON 2021 nanti itu.
Dari 343 cap bersama enam klub berbeda, Mohamed Salah telah menciptakan 165 gol dari berbagai kompetisi. Ini artinya, rata-rata 0,48 gol setiap satu pertandingan.
Sementara Sadio Mane memiliki rata-rata 0,42 gol per pertandingan, dari total 179 gol yang dia diciptakan selama 429 kali bertanding untuk empat klub berbeda.
Di Liverpool pun demikian. Salah masih lebih dominan dibandingkan dengan Mane yang setahun lebih lama bergabung dengan The Reds.
Dari 229 cap bersama Liverpool sejak Juli 2017, Mohamed Salah sudah mencetak 148 gol, termasuk 111 gol dalam pertandingan liga.
Sedangkan dari 244 cap bersama tim yang sama sejak Agustus 2016, Mane telah mempersembahkan 107 gol yang 82 di antaranya dari pertandingan liga.
Selanjutnya: Sama-sama serba bisa