TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Persikabo 1973, Liestiadi, mempertanyakan kepemimpinan wasit di saat timnya dikalahkan Borneo FC pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2021-2022. Liestiadi menilai, kepimpinan wasit kurang adil dalam pertandingan tersebut.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali, Senin, 7 Februari 2022, Persikabo takluk 0-2 dari Borneo FC. Francisco Torres memborong dua gol di pertandingan tersebut.
"Pertama yaitu saat pemain Borneo FC tidak menggunakan shin guard (pelindung tulang kering) tidak dihukum kartu kuning. Sebagai pemain profesional seharusnya dia memakai perlengkapan yang lengkap. Saya tidak harus menjelaskan pasal berapa, tapi di aturan sudah jelas," kata Liestiadi saat konferensi pers usai pertandingan melalui daring.
"Kemudian saat pemain kami mau duel di udara, asisten wasit satu memperingatkan pemain Borneo FC dengan kata awas. Apa maksdunya dari kata awas tersebut," tambahnya.
Pelatih berusia 53 tahun ini, ia tidak mempermasalahkan timnya kalah atau menang. Namun, ia berharap wasit dapat memimpin pertandingan dengan baik.
Liestiadi juga mengungkapkan, saat berhadapan dengan Borneo FC timnya tidak tampil dengan kekuatan penuh. Sebab setidaknya ada beberapa pemain inti yang absen karena terpapar Covid-19.
"Selamat kepada Borneo FC. Sebelum laga kita lihat sembilan pemain kami masih dikarantina. Sedangkan Borneo menurunkan pemain terbaiknya," kata Liestiadi.
"Jadi secara materi kami jomplang. Namun pemain kami di babak pertama dan kedua menciptakan beberapa peluang, meski tidak bisa dimaksimalkan menjadi gol."
Ini kekalahan kedua Persikabo 1973 dalam dua pertandingan terakhir BRI Liga 1. Sebelumnya Laskar Padjajaran dikalahkan oleh Bali United 0-3, Kamis, 3 Februari 2022.