TEMPO.CO, Jakarta - Bos PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengaku sulit mencari pengganti Pratama Arhan. Seperti diketahui, Arhan bergabung dengan klub kasta kedua Liga Jepang, Tokyo Verdy dengan kontrak selama dua tahun.
Meski sulit untuk mengisi posisi yang ditinggalkan, tapi Yoyok tetap yakin akan ada pemain-pemain seperti Arhan yang bermunculan. Ia mengatakan keberhasilan Arhan bisa bermain di luar negeri tidak terlepas dari program PSSI yang memberikan kesempatan pemain muda bisa bermain di Liga 1.
"Gantinya sekualitas dia belum ada. Tapi anak muda kami sudah banyak yang siap dinaikkan untuk bisa berprestasi seperti Arhan," kata Yoyok saat acara Pelepasan Pratama Arhan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Jakarta, Jumat, 4 Maret 2022.
Menurut Yoyok, keberhasilan para pemain muda PSIS Semarang karena ada kebijakan khusus PSSI untuk pemain Elite Pro Academy (EPA) U-16, U-18, dan U-20 yang bisa bermain di tim senior BRI Liga 1.
PSIS memberikan kesempatan pemain muda untuk mendapatkan menit bermain yang lebih. "Saat Arhan menonjol di U-18 kami sudah berani mainkannya di tim senior. Mentalnya terbangun," tutur Yoyok.
Sementara itu, Mochamad Iriawan memiliki permintaan khusus untuk Arhan. Ia ingin Arhan mengajarkan teknik lemparan ke dalam kepada pemain lain. Arhan memang terkenal dengan lemparan ke dalam yang cukup jauh.
"Arhan termasuk jago lempar, mungkin yang paling jauh di Indonesia. Tapi kami harus kasih ilmu itu ke teman-teman kami di sini. Tolong kasih ilmunya agar teman-teman bisa melempar sejauh kamu," kata Iriawan.
Rencananya Pratama Arhan akan berangkat ke Jepang dan bergabung bersama Tokyo Verdy pekan depan. Pemain yang berposisi sebagai bek ini masih menunggu visa dari pemerintah Jepang.
Baca: Pratama Arhan Ungkap Alasan Pakai Nomor 38 di Tokyo Verdy