TEMPO.CO, Jakarta - Persela Lamongan menjadi tim kedua yang turun kasta dari kompetisi BRI Liga 1. Sebelumnya, Persiraja Banda Aceh terlebih dahulu dipastikan terdegradasi ke Liga 2 untuk musim depan.
Persela sudah pasti degradasi setelah Barito Putera meraih kemenangan 2-0 atas Persik Kediri pada pekan ke-32 Liga 1. Dengan hasil itu, Laskar Joko Tingkir sudah tidak mungkin lagi mengejar Barito Putera yang berada di posisi 15 (zona aman).
Dari 32 pertandingan yang sudah dijalani, Persela hanya bisa mengemas 21 poin. Sementara, Barito Putera mengoleksi 32 angka.
Dengan perhitungan itu, Laskar Joko Tingkir sudah dipastikan terdegradasi sebelum berlaga melawan Bhayangkara FC. Kekalahan telak 4-0 dari The Guardians pada Ahad, membuat posisinya semakin terpuruk.
"Sudah tahu kalau kami terdegradasi. Tapi kami masih selalu memotivasi pemain, tetap main fight. Tadi kami kecolongan banyak dan kami kekurangan pemain karena mendapat kartu merah, akhir tercipta gol," kata pelatih sementara Persela, Ragil Sudirman usai pertandingan.
"Jadi, tadi malam begitu pemain-pemain dengar degradasi. Pemain pasti ada rasa bagaimana gitu, tetapi tetap kami motivasi semua, setiap laga, paling tidak kami jangan sampai kalah banyak," kata Ragil.
Persela masih akan tetap bermain di dua sisa pertandingan Liga 1 musim ini. Nantinya, pemain yang jarang dimainkan, akan diberi kesempatan tampil di pertandingan itu.
"Yang pasti kami akan memberikan kesempatan kepada pemain yang jarang bermain. Saya atas nama pelatih meminta maaf terutama kepada suporter, masyarakat Lamongan, kami sudah berjuang maksimal," ujar Ragil.
Persela Sempat Gonta-ganti Pelatih: Iwan Setiawan hingga Jafri Sastra
Persiapan Persela untuk Liga 1 2021-2022 sebenarnya tidaklah buruk. Mereka sempat mengontrak Iwan Setiawan, pelatih berlisensi AFC Pro untuk kembali menangani Laskar Joko Tingkir. Dia menggantikan Nilmaizar yang berhenti pada 2020.
Iwan tak lama melatih Persela. November 2021, klub memecat dia dan asistennya, Didik Ludianto. Pemecatan itu dilakukan karena tidak pernah menang dalam lima pertandingan beruntun.
Persela kemudian mendatangkan Jafri Sastra menjelang putaran kedua BRI Liga 1. Tetapi, mantan pelatih Mitra Kukar itu hanya menangani sembilan laga saja.
Pelatih asal Padang itu memilih mengundurkan diri setelah sembilan pertandingan yang dia tangani hanya bisa mengemas lima poin. Sejak kepergian Jafri, Ragil Sudirman ditunjuk sebagai pelatih sementara hingga saat ini.
Persela Lamongan Bertahan selama 18 Tahun di Liga 1
Tim asal Lamongan ini berlaga di Liga 1 sejak 2004. Ini adalah tahun ke-18 mereka berkompetisi di sepak bola kasta tertinggi Tanah Air.
Selama berkiprah di Liga 1, Persela cenderung stabil sebagai klub papan tengah. Peringkat terbaik yang pernah mereka raih adalah posisi keempat pada 2021-2022, saat itu bernama Indonesia Super League atau ISL.
Persela Lamongan tidak pernah finis di posisi sepuluh besar sejak 2017. Setelah menempati peringkat 14 pada 2017, mereka naik ke peringkat 13 tahun berikutnya. Mereka naik lagi ke urutan 11 pada 2019 sebelum kompetisi Liga 1 dihentikan karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Prediksi Madura United vs Bali United Pekan 32 BRI Liga 1 Senin 21 Maret