Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petualangan Roberto Mancini ke Puncak dan Dasar Jurang Bersama Timnas Italia

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Roberto Mancini. Instagram
Roberto Mancini. Instagram
Iklan

Menuju Puncak dan Jurang Revolusi

Sekira lima tahun yang lalu, kekecewaan yang sama menggelayuti publik sepak bola Italia ketika Gli Azzurri gagal meraih tiket putaran final Piala Dunia 2018 karena kalah agregat 0-1 dalam dua leg pertandingan playoff melawan Swedia.

Namun, publik Italia saat itu boleh dibilang tak berharap banyak karena kepelatihan Gian Piero Ventura yang tidak menimbulkan optimisme besar lantaran ia datang tanpa modal prestasi apapun ketika ditunjuk menggantikan Antonio Conte setelah Italia terhenti di perempat final EURO 2016.

Optimisme membuncah ketika Mancini ditunjuk menjadi nakhoda Gli Azzurri pada 14 Mei 2018.

Optimisme semakin membesar ketika Mancini sukses menyamai rekor pelatih legendaris Vittorio Pozzo berupa sembilan kemenangan kompetitif beruntun di pertandingan resmi saat melumat Liechtenstein 5-0 dalam pertandingan kualifikasi Euro 2020 Grup J di Vaduz pada 15 Oktober.

Rekor itu belakangan dimonopoli oleh Mancini setelah Italia juga memenangi dua pertandingan sisa kualifikasi Euro 2020 Grup J membuatnya jadi pelatih tersukses yang pernah membawa Gli Azzurri menang 11 pertandingan kompetitif beruntun.

Pemain timnas Italia, Giorgio Chiellini tampak kecewa di akhir laga babak playoff kualifikasi Piala Dunia melawan Makedonia Utara di Stadion Renzo Barbera, Italia, 24 Maret 2022. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Revolusi besar digaungkan Mancini di awal tenor kepelatihannya dengan skuad Italia yang berisikan tak satu pun pemain dari tim-tim besar berbasis di Milan, Roma maupun Turin.

Petualangan Mancini dan revolusi besarnya terus membuahkan hasil-hasil menawan hingga puncaknya ia mampu membimbing Italia tampil di final EURO 2020 melawan Inggris.

Laga di Wembley pada 11 Juli 2021 itu bukan saja menyudahi paceklik Italia tampil di final sebuah turnamen besar, tetapi dilengkapi dengan keberhasilan mengalahkan Inggris lewat adu penalti yang mengakhiri puasa gelar Gli Azzurri setelah Piala Dunia 2006.

Tak berhenti sampai di situ, Mancini juga sukses membuat Italia memecahkan rekor baru yakni rentetan nirkalah dalam 36 pertandingan kompetitif melampaui Brazil dan Spanyol yang sebelumnya berbagi rekor itu.

Pemecahan rekor pada 5 September 2021 dengan hasil imbang 0-0 melawan Swiss dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa Grup C itu diikuti dengan penajaman tiga hari kemudian saat Italia menang telak 5-0 atas Lithuania di Reggio Emilia.

Sayangnya, rekor itu berakhir sebulan berselang ketika Italia takluk 1-2 melawan Spanyol dalam semifinal final four UEFA Nations League 2020/21 pada 6 Oktober 2021.

Empat hari sesudah rekor itu berakhir, Italia mampu mengalahkan Belgia dalam perebutan tempat ketiga UEFA Nations League 2020/21 tetapi sejak itu grafik penampilan Gli Azzurri bergerak menuju jurang perjalanan revolusi mereka bersama Mancini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Italia gagal menang dalam dua pertandingan terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa Grup C ditahan imbang 1-1 oleh Swiss di Roma pada 12 November dan cuma bermain nirgol di Belfast melawan Irlandia Utara.

Dua hasil itu memaksa Italia yang hingga pertandingan ketujuh masih memuncaki Grup C berakhir di posisi kedua klasemen akhir dan harus melewati fase playoff untuk perebutan satu dari tiga tiket terakhir putaran final Piala Dunia 2022 bagi zona Eropa.

Selepas kekalahan melawan Makedonia Utara di Palermo, Kamis (24 Maret), lengkap sudah puncak dan jurang revolusi Mancini bersama Italia.

"Juli lalu (menjuarai EURO 2020) merupakan hal terbaik yang saya alami di level profesional, dan ini adalah kekecewaan terbesar," kata Mancini selepas kekalahan itu.

"Sayangnya, inilah sepak bola, hal-hal luar biasa terjadi di dalamnya, pertandingan semacam ini misalnya, kami memiliki begitu banyak kesempatan."

"Sejak menjadi juara Eropa, mungkin keberuntungan yang menaungi kami berbalik menjadi kesialan, sekarang kami harus tahu apa itu sebuah penderitaan," ujar Mancini.

Selanjutnya: Saatnya Berdami dan Beranjak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

39 hari lalu

Timnas Italia. REUTERS/Ognen Teofilovski
Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella

Timnas Italia berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.


Timnas Argentina vs El Salvador Sabtu Pagi WIB, Simak Masa Depan Pelatih Lionel Scaloni

41 hari lalu

 Pelatih Argentina Lionel Scaloni. REUTERS/Hannah Mckay
Timnas Argentina vs El Salvador Sabtu Pagi WIB, Simak Masa Depan Pelatih Lionel Scaloni

Menjelang laga timnas Argentina vs El Salvador, pelatih Lionel Scaloni menguraikan pernyataan yang diungkapkannya pada November 2023.


Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

43 hari lalu

Pelatih Luciano Spalletti. (Foto oleh Tiziano Ballabio/NurPhoto)
Jadwal Timnas Italia vs Venezuela di Laga Uji Coba: Luciano Spalletti Akan Uji Taktik Baru

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti akan menguji taktik baru ketika menghadapi Venezuela dalam laga uji coba, Jumat dinihari, 22 Maret 2024.


Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

45 hari lalu

Pemain Inter Milan Francesco Acerbi. REUTERS/Daniele Mascolo
Pemain Inter Milan Francesco Acerbi Dicoret dari Timnas Italia karena Dugaan Sikap Rasis

Francesco Acerbi dicoret dari daftar skuad Timnas Italia menjelang dua laga persahabatan melawan Venezuela dan Ekuador karena sikap rasis.


Hasil Undian UEFA Nations League 2024/2025: Timnas Italia, Belgia, dan Prancis Tergabung di Grup Neraka

9 Februari 2024

Pemain Timnas Italia, Gianluca Scamacca melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Timnas Inggris dalam Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Wembley Stadium, London, Inggris, 17 Oktober 2023. REUTERS/Carl Recine
Hasil Undian UEFA Nations League 2024/2025: Timnas Italia, Belgia, dan Prancis Tergabung di Grup Neraka

Hasil undian UEFA Nations League musim 2024/2025, Kamis, 8 Februari 2024, menempatkan Timnas Italia, Belgia, dan Prancis tergabung di grup neraka.


5 Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Shin Tae-yong Termasuk?

1 Februari 2024

Pelatih batu Timnas Arab Saudi Roberto Mancini dan Yasser Al-Misehal, Presiden Federasi Sepak Bola Arab Saudi,. Saudi Arabia Football Federation/Handout via REUTERS
5 Pelatih Termahal di Piala Asia 2023, Shin Tae-yong Termasuk?

Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini menjadi pelatih termahal di Piala Asia 2023 dengan gaji lebih dari Rp 441 miliar per tahun.


Piala Asia 2023: Tinggalkan Lapangan di Tengah Adu Penalti, Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini Minta Maaf

31 Januari 2024

Roberto Mancini. REUTERS
Piala Asia 2023: Tinggalkan Lapangan di Tengah Adu Penalti, Pelatih Arab Saudi Roberto Mancini Minta Maaf

Roberto Mancini tidak menyaksikan Hwang Hee-chan mengonversi tendangan penentu Korea Selatan di babak 16 besar Piala Asia 2023.


Arab Saudi vs Korea Selatan di Piala Asia 2023, Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann Saling Waspada

30 Januari 2024

Foto kombinasi Jurgen Klinsmann dan Roberto Mancini. REUTERS
Arab Saudi vs Korea Selatan di Piala Asia 2023, Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann Saling Waspada

Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann saling mewaspadai kekuatan satu sama lain menjelang laga Arab Saudi vs Korea Selatan di Piala Asia 2023.


Piala Asia 2023: Arab Saudi vs Korea Selatan, Simak Head-to-Head Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann

29 Januari 2024

Foto kombinasi Jurgen Klinsmann dan Roberto Mancini. REUTERS
Piala Asia 2023: Arab Saudi vs Korea Selatan, Simak Head-to-Head Roberto Mancini dan Jurgen Klinsmann

Sebelum pertemuan Arab Saudi dan Korea Selatan di Piala Asia 2023 ini, kedua tim berhadapan dalam laga uji coba pada September lalu.


Pemilihan Pemain Arab Saudi untuk Piala Asia 2023 Dikritik, Roberto Mancini Tetap Setia pada Filosofinya

24 Januari 2024

Roberto Mancini. REUTERS
Pemilihan Pemain Arab Saudi untuk Piala Asia 2023 Dikritik, Roberto Mancini Tetap Setia pada Filosofinya

Roberto Mancini mengklaim Arab Saudi berpeluang menjadi juara Piala Asia 2023.