TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) dan Presiden FIFA, Gianni Infatino menggelar pertemuan untuk membahas perbaikan sepak bola Indonesia di Istana Negara di Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2022. Usai pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan bahwa kedatangan Gianni Infantino adalah untuk membantu Indonesia dalam mentransformasi sepak bola.
"Presiden FIFA mengungkapkan rasa duka yang mendalam untuk keluarga korban. Kami sepakat tragedi ini menjadi pelajaran sangat penting bagi persepakbolaan Indonesia dan juga bagi dunia sepak bola. Jangan sampai kejadian ini terulang kembali, jangan sampai kegembiraan penonton berujung pada duka dan malapetaka," kata Jokowi selepas pertemuan.
Jokowi dan Infantino memberikan keterangan pers yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden. Kedatangan Presiden FIFA memang tidak terlepas dari tragedi Kanjuruhan di Malang, 1 Oktober 2022 lalu. Bencana terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia itu terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persabaya Surabaya berakhir ricuh. Sebanyak 132 orang meninggal dunia akibat dari kericuhan usai pertandingan tersebut.
"Kami bersepakat untuk melakukan transformasi sepak bola secara menyeluruh memastikan semua aspek standar keamanan berjalan sesuai dengan yang ditetapkan oleh FIFA. Baik pemain dan penonton terjamin keamanan dan keselamatannya," ujar Jokowi menambahkan..
Adapun Gianni Infantino mengucapkan rasa belasungkawa atas apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. "Seluruh dunia terkejut dan menjadi hari paling buruk untuk sepak bola dunia," kata Infantino.
"Kedatangan saya ke sini adalah untuk membantu transfromasi sepak bola di Indonesia. Dan saya menjamin FIFA berada di sini untuk bekerja sama dengan Pemerintah, AFC dan Federasi untuk mentransformasi sepak bola di Indonesia karena seharusnya sepak bola itu menjadi kesenangan dan kebahagiannya," ujar dia menjelaskan.
Menurut Infantino, FIFA akan bekerjasama agar saat menyaksikan sepak bola bisa merasa akan dan nyaman. Tidak hanya itu saja, menurut dia, FIFA juga akan menerjunkan orang-orang yang ahil untuk memperhatikan infrastruktur (stadion) di Indonesia.
Ketua PSSI Mochamad Iriawan batal diperiksa
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan wakilnya Iwan Budianto batal menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas Tragedi Kanjuruhan di Polda Jawa Timur. Batalnya pemeriksaan tersebut karena adanya surat permohonan yang ditandatangani Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi.
PSSI meminta pemeriksaan Mochamad Iriawan dan Iwan Budianto dilakukan setelah 20 Oktober 2022. Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Dirmanto mengatakan keduanya batal diperiksa karena memiliki kegiatan lain. "Ketua PSSI dan wakil akan ada kegiatan lainnya yang sudah dijadwalkan lama, sehingga tidak bisa ditunda kegiatan tersebut," ujar Dirmanto.
Polda Jatim pun akan melakukan penjadwalan ulang untuk melakukan pemeriksaan terhadap Mochamad Iriawan dan Iwan Budianto. "Rencananya penyidik memeriksa Ketua PSSI dan wakil ketua, namun demikian (batal) karena ada surat permohonan penundaan pemeriksaan dari Sekjen PSSI. Penyidik akan menjadwalkan ulang ya terkait dengan permohonan resmi tersebut," kata dia.
Baca juga : Bertemu Presiden FIFA, Jokowi: Nice To See You Again