TEMPO.CO, Jakarta - Tottenham Hotspur meraih kemenangan 2-1 pada menit terakhir saat melawan Olympique Marseille untuk mencapai babak 16 besar Liga Champions sebagai juara Grup D pada Rabu, 2 November 2022. Ini menjadi klimaks yang sempurna untuk klub asal London tersebut.
Tottenham, yang hanya perlu menghindari kekalahan untuk lolos ke babak 16 besar, mendapatkan tekanan dari tuan rumah sepanjang babak pertama. Hasilnya, Marseille mampu unggul melalui sundulan Chancel Mbemba pada waktu tambahan sebelum turun minum.
Namun, bek tengah Prancis Clement Lenglet menjadi penyelamat Tottenham ketika ia menyundul gol pertamanya untuk klub pada menit ke-54. Skor berimbang 1-1. “Saya senang bisa mencetak gol, tapi lebih untuk tim. Kami membutuhkan satu poin untuk lolos, jadi saya senang bisa menyamakan kedudukan karena itu penting bagi tim,” kata Lenglet.
Spurs, yang kehilangan penyerang Son Heung-min karena cedera di tengah pertandingan, tampil berbeda setelah jeda. Tanpa pendampingan pelatih Antonio Conte, Spurs mengambil kendali setelah Lenglet menyamakan kedudukan.
Pierre-Emile Hojbjerg sempat memiliki peluang mencetak gol tetapi bola hanya membentur mistar gawang. Marseille seharusnya bisa mencetak gol di menit-menit akhir ketika Sead Kolasinac melewatkan peluang. Hojbjerg kemudian memastikan kemenangan di menit akhir untuk menempatkan Tottenham sebagai pemuncak grup, sedangkan Marseille harus terdepak dari kompetisi Eropa.
"Sejujurnya, kami mengharapkan jenis permainan seperti itu. Stade Velodrome adalah tempat yang sangat sulit untuk dihadapi dan saya pikir kami menunjukkan kepribadian yang hebat," kata kiper Tottenham Hugo Lloris dikutip dari UEFA.
"Itu adalah malam yang sulit, pertarungan yang hebat, dan bahkan pertarungan yang lebih psikologis karena kami bisa merasakan di babak pertama sebuah tim bermain tanpa rasa takut untuk kalah. Itu adalah Marseille, dan di babak kedua kami menghadapi tim dengan rasa takut untuk kalah," ujar kiper asal Prancis tersebut.
Hasilnya membuat Spurs memenangkan grup dengan 11 poin di atas Eintracht Frankfurt dengan 10 poin. Sporting memiliki koleksi tujuh dan akan turun bermain di Liga Europa, sedangkan Marseille mengoleksi enam poin.
SUASANA BISING DI MARSEILLE
Bagian Virage Nord yang biasanya menampung ultras Marseille ditutup karena keributan penonton saat melawan Frankfurt. Namun, tetap saja, kebisingan masih memekakkan telinga sejak peluit pertama. Antonio Conte, yang duduk dari kursi penonton, menjadi saksi kebisingan stadion tersebut.
Pada pertandingan tersebut, mantan pemain depan Arsenal Alexis Sanchez hampir mencetak gol pada menit ketiga dengan sundulan yang melebar. Ia juga sempat mendapatkan peluang yang memaksa Lloris melakukan penyelamatan.
Lloris juga menggagalkan tendangan voli keras Jordan Veretout sebelum Son Heung-min harus keluar lapangan setelah bertabrakan dengan Mbemba. Spurs sama sekali tak mendapatkan peluang di babak pertama. Tottenham juga beruntung memiliki Lloris yang mampu tampil gemilang di bawah mistar.
Lloris menjadi pemain terbaik dalam laga itu. "Kami berbicara di ruang ganti, kami memulai babak kedua dengan lebih banyak kepribadian dan agresif. Kami memainkan babak kedua dengan sangat baik. Itu adalah malam yang sulit dan pertarungan yang hebat," ujar Lloris.
Dengan kemenangan Frankfurt atas Sporting di Lisbon, hasil imbang sebenarnya akan membuat Marseille sedikit terhibur dengan berkompetisi di Liga Europa. Namun, skenario itu batal terjadi ketika Harry Kane melepaskan umpan ke Hojbjerg untuk mencetak gol kemenangan Tottenham Hotspur.
Baca juga: Prediksi Manchester City ve Sevilla di Liga Champions, Pep Guardiola Akan Merotasi Pemain