TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Belanda Louis van Gaal angkat bicara soal kritik yang dilayangkan media lokal tentang gaya permainan Memphis Depay dan kawan-kawan di Piala Dunia 2022. Media Belanda menilai penampilan tim Oranje tidak gereget dan jauh dari karakter menyerang atau total football.
"Pada (Piala Dunia) 2014 persis sama, tidak berbeda, sangat negatif," ujar Van Gaal dalam konferensi pers menjelang duel Belanda vs Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Jumat, 2 Desember 2022.
“Hal yang persis sama sekarang, sama saja. Jadi saya sudah terbiasa dan saya pikir para pemain saya juga sudah terbiasa. Jadi kami akan dengan tenang melanjutkan jalan yang telah kami lalui," kata mantan pelatih Manchester United itu.
Louis van Gaal bukan sosok baru di Timnas Belanda. Pada Piala Dunia 2014, ia terbilang sukses membawa Belanda berada di peringkat tiga turnamen. Kini, saat dipercaya kembali ke kursi pelatih tim nasional, pria berusia 71 tahun itu tidak terkalahkan dalam rekor 10 pertandingan Piala Dunia.
Van Gaal memutuskan kembali dari masa pensiunnya tahun lalu untuk menjadi pelatih Timnas Belanda ketiga kalinya. Menjelang duel melawan Timnas Amerika Serikat, ia memilih menyanjung tim asuhan Gregg Berhalter yang mengakhiri fase grup dengan meraih status runner up.
"Mereka memiliki tim yang luar biasa, bahkan saya bisa mengatakan mereka salah satu tim terbaik," kata Van Gaal. "Ini akan menjadi pertandingan yang sulit, tetapi tidak ada yang tidak bisa kami atasi. Kami juga memiliki tim yang bagus."
Van Gaal jelas enggan meremehkan Timnas Amerika Serikat. Menurut dia, lawan merupakan contoh dari tim yang tampil bagus di Piala Dunia. "Ada tim yang berkembang bukan tim yang bagus, tetapi memiliki kualitas individu yang hebat," tuturnya.
Lebih lanjut, fase gugur akan menyediakan ruang untuk adu penalti jika laga berjalan imbang hingga tambahan waktu. Louis Van Gaal punya pengalaman bagus dengan timnya di Piala Dunia 2014 di mana berani melakukan pergantian kiper menjelang adu penalti melawan Kosta Rika.
Saat itu kiper pengganti, Tim Krul, tampil cemerlang dan berjasa besar membawa Timnas Belanda ke semifinal. Sayang, bertemu Argentina di semifinal, Belanda tidak bisa mengulang kesuksesan yang sama saat harus berhadapan lagi dengan babak adu penalti.
"Pada 2014 kami adalah skuad terbaik di lapangan tapi kalah karena adu penalti," kata Louis van Gaal. "Saya belajar dari pelajaran itu. Untuk memperbesar peluang kami membutuhkan penendang penalti yang memiliki semua kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk menembak penalti, hal yang sama berlaku untuk penjaga gawang."