TEMPO.CO, Jakarta - Laga Final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis bukan hanya milik Lionel Messi dan Kylian Mbappe. Pertarungan di Lusail Iconic Stadium pada Ahad, 18 Desember 2022, tersebut juga menjadi ajang pembuktian dua kiper hebat kedua tim: Emiliano Martinez dan Hugo Lloris.
Martinez dan Lloris adalah dua penjaga gawang dengan kiprah yang berbeda. Martinez bergabung dengan tim senior Independiente saat berusia 17 tahun sebelum hijrah ke Inggris bersama Arsenal. Tidak secemerlang masa remaja Messi di Barcelona, ia selalu terpinggirkan dari skuad The Gunners dalam satu dekade kariernya.
Dia tak pernah menjadi bagian dari tim inti Arsenal. Ia pun berkelana untuk membela sejumlah klub divisi bawah seperti Oxford United, Sheffield Wednesday, Rotherham United, Wolverhampton Wanderers dan Reading untuk mendapatkan permainan. Pemain kelahiran Kota Mar de Plata ini tampak tak pernah ingin lagi kembali ke Emirates Stadium, markas Arsenal.
Martinez membuktikan dirinya di skuad Argentina di Piala Dunia 2022. Di partai final nanti, ia akan adu hebat dengan Lloris yang akan memecahkan rekor baru. Dia akan memainkan pertandingan ke-20 di Piala Dunia dan berdiri sendiri di puncak daftar penampilan penjaga gawang.
Lloris sudah mendapatkan 144 caps bersama timnas Prancis, rekor terbanyak di tim nasional, pada November 2008. Dia bergabung dengan Tottenham Hotspur pada musim panas 2012. Ketika Martinez harus berjuang mendapatkan menit bermain, Lloris selalu menjadi pilihan pertama di klub Kota London Utara tersebut.
Anehnya, Martinez selalu tampil cukup baik saat bermain untuk Arsenal. Ia selalu bersemangat bermain setiap menit dan capaian Piala FA pada 2020 bersama Arsenal adalah buktinya. Namun, tampil bagus tak langsung membuatnya mendapatkan tempat utama. Pelatih Mikel Arteta memilih untuk tetap menggunakan Bernd Leno sebagai kiper utama.
Posisi Martinez semakin terancam ketika Arteta merekrut Aaron Ramsdale tahun 2021. Namun, perjalanan Martinez, terutama setelah berhasil membawa timnas Argentina menjadi juara Copa America 2021.
Martinez selalu ingin bermain. Sejumlah klub tiba-tiba tertarik untuk merekrutnya. Namun, dia memilih Aston Villa dan memutus hubungan dengan Arsenal setelah sembilan tahun yang hanya menghasilkan 38 penampilan. Di Liga Primer Inggris, bersama Aston Villa, ia mencatatkan 15 clean sheet dari 38 pertandingan.
Ketertarikan Scaloni terhadap Martinez
Martinez tak punya pengalaman berseragam La Albiceleste. Namun, pelatih Argentina Lionel Scaloni menyukai gaya bermain pemain berusia 30 tahun itu. Ia mempertahankan pemain tersebut dalam tim untuk Copa America di Brasil meskipun kiper nomor satu Franco Armani pulih dari Covid-19 saat itu.
Martinez membantu Argentina mengakhiri penantian kesuksesan selama 28 tahun untuk meraih trofi mayor pertama. Penampilan fenomenal terjadi saat adu penalti di laga semifinal melawan Kolombia. Ia melakukan tiga penyelamatan. Dia hanya kebobolan dua kali dalam enam pertandingan dan di final ia menjadi benteng yang tangguh untuk meredam permainan Neymar dan bintang timnas Brasil lainnya.
Baca juga: Lionel Scaloni Tegaskan Final Piala Dunia 2022 Lebih dari Sekedar Lionel Messi vs Kylian Mbappe
Messi sadar betul peran penting Martinez. Ia menjadi salah satu pemain yang menaruh hormat pada sang kiper. Martinez dan Messi juga yang menjadi bintang dalam kemenangan Finalissima 2022 atas Italia pada bulan Juni lalu.
Dia melakukan 34 penyelamatan selama Piala Dunia Qatar. Ketika babak perempat final melawan Belanda berakhir dengan adu penalti, Martinez berhasil mempertahankan reputasinya dengan menghasilkan dua penyelamatan penting.
Hugo Lloris. REUTERS
Karakter Berbeda Hugo Lloris
Lloris adalah karakter yang berbeda dari Martinez. Ia lebih pendiam dan bersahaja. Anda tidak dapat membayangkan Lloris melakukan teror mental kepada para pemain lawan. Namun, pemain berusia 35 tahun itu mampu tampil konsisten menjadi tembok terakhir Les Bleus. Sejauh ini, ia tak tergoyahkan.
Lloris harus menunggu saat Prancis mengalahkan Maroko untuk mendapatkan rekor clean sheet di Piala Dunia 2022. Namun, ia berhasil membuat 53 penyelamatan dalam lima pertandingan. Ia menjadi kandidat peraih penghargaan Golden Glove dan bersaing dengan Martinez.
Hugo Lloris berusaha untuk menjadi kapten pertama Prancis yang berhasil mengangkat Piala Dunia dua kali. Meski begitu, ia harus bersaing dengan Martinez untuk menjaga timnya aman dari kebobolan untuk memastikan diri sebagai pemenang. Keduanya akan bersaing untuk berdiri di podium pemenang Lusail Iconic Stadium.
Baca juga: Final Piala Dunia 2022: Timnas Prancis Favorit, tapi Argentina Punya Lionel Messi