TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Argentina Alexis Mac Allister memuji pengaruh Lionel Messi sebagai faktor penentu dalam kemenangan La Albiceleste di Piala Dunia 2022. Ia pun melabeli kapten timnas Argentina itu sebagai yang terbaik sepanjang masa.
Messi menjadi pemain pertama dalam sejarah yang memenangkan dua penghargaan Bola Emas atau Golden Ball saat ia memimpin Argentina menjadi juara dunia di Qatar. Bola Emas adalah penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik sepanjang turnamen.
Penyerang Paris Saint Germain itu mencetak tujuh gol dan memberikan tiga assist sepanjang turnamen. Perannya membuat Argentina meraih trofi ketiga Piala Dunia dalam sejarah. Dua dari gol Messi tercipta pada laga final yang berakhir imbang 3-3 melawan Prancis. Argentina menjadi juara setelah menang adu penalti 4-2.
Mac Allister adalah salah satu pemain yang menonjol di final. Ia memberi umpan untuk gol kedua Argentina yang dicetak Angel Di Maria. Gelanda berusia 23 tahun milik Brighton & Hove Albion itu menjadi gelandang energik andalan pelatih Lionel Scaloni di lini tengah hampir sepanjang turnamen.
Namun, ketika menyoroti alasan kuat mengapa La Albiceleste menjadi juara dunia, Mac Allister berkata, “Itu selalu soal Messi. Saya pikir dia adalah pemain terbaik di dunia, pemain terbaik sepanjang masa. Dia luar biasa, dia pria yang sangat baik, dia rendah hati."
"Dia memiliki segalanya untuk menjadi pemain terbaik dalam sejarah. Sungguh luar biasa berbagi ruang ganti dengannya dan saya sangat berterima kasih," ujar Mac Allister.
Lionel Messi dari Argentina mengangkat trofi Piala Dunia bersama rekan setimnya saat mereka merayakan kemenangan atas Prancis dalam final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Qatar, 18 Desember 2022. REUTERS/Lee Smith
Pujian untuk Emiliano Martinez
Mac Allister juga memberikan pujian khusus untuk Emiliano Martinez, yang memenangkan penghargaan Golden Glove untuk kiper terbaik turnamen tersebut. "Emi melakukannya dengan sangat baik, dia adalah kiper yang luar biasa," ujar Mac Allister.
Martinez melakukan intervensi penting di saat-saat terakhir perpanjangan waktu di final. Ia menyelamatkan gawang secara spektakuler dari penyerang Prancis Randal Kolo Muani. Di babak adu penalti, ia mampu menahan tendangan penalti Kingsley Coman untuk mengawali pesta Argentina.
“Dia banyak membantu kami selama turnamen ini. Saya sangat senang untuknya dan sangat senang untuk negara ini dan untuk tim ini," kata Mac Allister.
Adapun rekan lini tengah Mac Allister, Rodrigo de Paul, mengakui bahwa laga final yang dramatis itu berdampak buruk secara mental dan fisik pada dirinya dan rekan satu tim. "Kami dilahirkan untuk menderita, kami akan menderita sepanjang hidup kami, tetapi saya tidak akan pernah melupakan ini," katanya.
"Saya pikir kami adalah pemenang. Untuk menjadi juara, Anda harus mengalahkan juara terakhir, dan kami melakukannya. Ini adalah kegembiraan yang tidak bisa saya jelaskan," kata pemain Atletico Madrid tersebut.
Enzo Fernandez, Pemain Muda Terbaik di Piala Dunia 2022, mengatakan bahwa pengalamannya di Qatar adalah pengalaman yang akan selalu diingat selama sisa hidupnya. "Memiliki kemungkinan memenangkan Piala Dunia bersama negara tak ternilai harganya. Seluruh keluarga saya ada di sini, saya akan membawanya selamanya di hati saya," kata pemain 21 tahun itu.
FIFA.COM
Baca juga: Berkat Di Maria dan Paredes, Juventus Punya Pemenang Piala Dunia Terbanyak dalam Sejarah