TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Gede Widiade, pencalonannya sebagai wakil ketua umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Februari nanti bukan usaha untuk turun gunung mengurus sepak bola Tanah Air. Berkecimpung di sepak bola selama hampir dua dekade, kepengurusan federasi berhasil membuat Presiden Persiba Balikpapan itu gerah dan berniat masuk dalam kepengurusan.
Punya pengalaman sebagai pemilik klub sepak bola dari tingkat amatir hingga profesional, serta menjadi pengurus asosiasi PSSI di tingkat kota, Gede tahu betul bagaimana tata kelola federasi gagal merangkul para pegiat sepak bola alias football family. "Saya bisa menilai karena saya ada di situ," ujar Gede kepada Tempo di Jakarta pada Rabu, 8 Februari 2023.
"Saya mengkoordinasi pengurus, klub di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Yang dilakukan harusnya sama dari dari dulu. Dari pembinaan, tertib administrasi, empowerment, akuntabilitas keuangan. Bagaimana membuat stakeholder senang, kompetisi berjalan, dan semua proses akuntabel. Itu yang diharapkan masyarakat sepak bola, dan itu tidak terjadi," ujar dia.
Sebab itulah, setelah tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu meletus, Gede menghubungi Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara, yang saat itu menjadi salah satu nama populer, untuk maju dalam pencalonan ketua umum PSSI. Ia mengirimkan surat resmi untuk menyatakan dukungan atas nama klub dan para simpatisannya.
"Saya minta langsung ke Erick Thohir untuk maju karena iklim sepak bola sudah hancur, enggak karu-karuan. Dia juga ada keinginan untuk maju. Kami minta dia jadi ketua umum biar iklim di footbal family sehat. Surat itu saya titip ke orang kepercayaannya," kata Gede yang juga pernah menjadi Presiden Persija Jakarta dan Bhayangkara FC.
Menteri BUMN Erick Thohir didampingi CEO Persis Solo Kaesang Pangarep, Artis yang juga CEO Rans Nusantara FC Raffi Ahmad, Pemilik FC Bekasi City Atta Halilintar, dan Artis Baim Wong saat menyerahkan form dan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI Periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu, 15 Januari 2023. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan diri maju sebagai calon Ketua Umum PSSI Periode 2023-2027 yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tak lama setelah mengirimkan surat kepada Erick, Gede segera mendapatkan panggilan telepon dari La Nyalla Mattalitti. Kepadanya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah itu mengutarakan niat untuk maju dalam pemilihan ketua umum PSSI. Gede kaget. "Saya telepon mas Gede ini untuk mendampingi saya," kata dia menirukan ucapan La Nyalla.
Dua hal menjadi penyebab Gede Widiade mengalihkan dukungan. Pertama, keseriusan La Nyalla dan kesamaan visi-misi yang dibawa dalam pencalonan. Kedua, mulai merapatnya sejumlah pengurus aktif PSSI saat ini ke kubu Erick. "Itu dua hal yang membuat saya berubah sikap. Saya tidak bersembunyi, dan saya terbuka dengan apa pun," kata dia.
La Nyalla mendaftar sebagai calon ketua umum PSSI pada 13 Januari 2023. Selain Gede Widiade, ia didampingi pembina Asosiasi Provinsi Lampung, Bustami Zainuddin. Ia juga mendekati Asosiasi Provinsi Jawa Timur Ahmad Riyadh, salah satu anggota aktif komite eksekutif PSSI saat ini.