TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok penggemar yang tergabung dalam Manchester United Supporters Trust (MUST) pada Ahad, 19 Februari 2023, mendesak setiap pemilik baru Setan Merah harus berkomitmen melanjutkan kemajuan klub Liga Inggris itu di lapangan dan menghormati hak-hak penggemar LGBTQ+ (tidak hanya terbatas pada LGBTQ).
Keluarga Glazer, pemilik MU asal Amerika Serikat, mengatakan pada November lalu bahwa mereka mulai mencari opsi untuk juara Liga Inggris 20 kali itu. Penggemar MU menuntut perubahan kepemilikan dan keluarga Glazer dikritik karena tim tersebut belum memenangi trofi utama sejak 2017.
Di bawah manajer baru Erik ten Hag, mereka telah meningkat dan duduk di urutan ketiga klasemen Liga Premier. Mereka juga telah mencapai final Piala Liga, di mana mereka akan menghadapi Newcastle United pada Ahad mendatang.
Tim putri MU yang didirikan pada 2018 menduduki puncak klasemen Liga Super Wanita.
"Semua orang bisa melihat kemajuan yang dibuat oleh tim (pria dan wanita)," kata MUST dalam sebuah pernyataan di Twitter. "Jelas bahwa langkah besar sedang diambil. Setiap calon penawar harus secara eksplisit berkomitmen untuk melanjutkan kemajuan ini dan mendukung rencana untuk mengembalikan kejayaan Manchester United.”
"Kami mendesak semua penawar untuk membuka dialog dengan kelompok penggemar bersamaan dengan proses penawaran dengan klub, untuk membahas proposal mereka termasuk masalah tersebut.”
Pada Desember lalu, MUST menerbitkan surat terbuka yang memuat 12 tuntutan bagi calon pemilik. Mereka mengulangi tuntutannya pada hari Ahad, sebelum menunjukkan kekhawatiran khusus atas tawaran dari perusahaan miliarder Inggris Jim Ratcliffe, INEOS, dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, putra mantan Perdana Menteri Qatar. INEOS membeli klub Ligue 1 Prancis Nice pada 2019, sedangkan juara Prancis Paris Saint-Germain (PSG) dimiliki oleh Qatar Sports Investments (QSI).
Peraturan UEFA melarang dua klub dengan pemilik yang sama mengambil bagian dalam Liga Champions.
"Ada pertanyaan tentang integritas olahraga mengingat hubungan yang sangat dekat antara beberapa penawar dan pemilik klub Eropa lainnya termasuk Paris Saint-Germain dan Nice," kata MUST.
Menghormati Hak-hak LGBTQ+
Pada Kamis lalu, Daily Telegraph melaporkan bahwa Arab Saudi juga telah mengajukan penawaran. Homoseksualitas adalah ilegal di Arab Saudi dan Qatar.
Rainbow Devils, kelompok suporter LGBTQ+ Manchester United, pekan ini mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas beberapa tawaran yang dibuat.
"Kami juga mencatat pentingnya setiap pemilik menghormati hak semua orang, terutama wanita dan komunitas LGBTQ+," kata MUST. "Kekhawatiran telah dikemukakan oleh kelompok penggemar lain yang kami dukung sepenuhnya.”
Sky Sports melaporkan pada Ahad bahwa produsen bahan kimia INEOS, yang mengonfirmasi tawaran untuk kepemilikan mayoritas pada Sabtu lalu, telah mengajukan penawaran untuk 69 persen kepemilikan MU, yang saat ini dimiliki keluarga Glazer.
REUTERS
Pilihan editor: Timnas U-20 Indonesia Kalah 1-2 dari Selandia Baru