TEMPO.CO, Jakarta - Tiga hakim penyelidik di Paris, Prancis, ditunjuk pada Senin lalu untuk memeriksa tuduhan penculikan dan penyiksaan oleh Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi yang diajukan pelobi Prancis-Aljazair, Tayeb Benabderrahmane.
Benabderrahmane mengajukan pengaduan beberapa bulan lalu yang menyatakan dia telah disiksa di Qatar pada 2020 karena memiliki dokumen yang berisi informasi yang membahayakan Al-Khelaifi.
Sejumlah media Prancis, termasuk L'Equipe, pada Selasa, 28 Februari 2023, melaporkan Benabderrahmane mengajukan pengaduan dengan tindakan perdata, di mana hukum Prancis mengizinkan penyelidikan yudisial dilakukan sehubungan dengan dugaan kejahatan tersebut.
Pengacaranya, Maitres Romain Ruiz dan Gabriel Vejnar, mengaku sangat puas dengan penyelidikan tersebut setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba membawa kasus tersebut ke pengadilan Prancis, yang mereka kritik karena lamban dan kurang tindakan.
Diyakini bahwa informasi yang dimiliki Benabderrahmane dapat disimpan di ponsel milik Al-Khelaifi, yang dapat melibatkan presiden PSG itu dalam beberapa bentuk kesalahan perihal pemberian hak tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar atau bahkan pemberian hak siar Piala Dunia 2026 dan Piala Dunia 2030 untuk wilayah Timur Tengah ke BeIN Media, perusahaan milik negara Qatar yang diketuai Al-Khelaifi.
Pria asal Qatar itu sebenarnya telah diselidiki sehubungan dengan masalah ini sebagai akibat dari hubungannya dengan mantan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Vackle. Keduanya diduga telah menegosiasikan hak tanpa sepengetahuan FIFA.
Pembelaan Nasser Al-Khelaifi
Namun Al-Khelaifi membantah tuduhan itu dan mengatakan dalam sebuah pernyataan: 'Mereka telah mengubah pengacaranya lebih sering daripada mengubah cerita mereka.”
“Ini adalah manipulasi media utama. Saya heran begitu banyak orang menganggap kontradiksi mereka sebagai hal yang kredibel. Keadilan akan berjalan dengan sendirinya,” kata Al-Khelaifi seperti dikutip Mail Online, Rabu, 1 Maret 2023.
Ia menolak meski pengacara Benabderrahmane mengaku puas dengan keputusan untuk menyelidiki kasus tersebut. "Kami sangat senang bahwa file sebenarnya dari cerita ini akhirnya menjadi subjek penyelidikan oleh pengadilan Prancis," kata mereka.
AS
Pilihan editor: Jadwal dan Prediksi Timnas U-20 Indonesia vs Irak di Piala Asia U-20 2023 Rabu Malam Ini