TEMPO.CO, Jakarta - Paris Saint-Germain berniat menjual Neymar musim panas ini, tetapi rencana PSG itu tidak akan mudah terlaksana. Pada 2022, klub asal ibu kota Prancis itu berencana menjualnya, tetapi dia menggunakan klausul dalam kontraknya yang memungkinkan dia untuk memperbarui secara otomatis hingga 2027 dalam kesepakatan yang meningkatkan gajinya.
Menurut laporan The Athletic pada Senin, 13 Maret 2023, Neymar berniat menghormati seluruh isi kontraknya. Penyerang PSG itu merasa senang tinggal di Paris dan menyadari, pada usia 31 tahun, tidak ada tim lain di Eropa, bahkan Chelsea, yang dapat memenuhi tuntutan gajinya.
Cedera pergelangan kaki yang dideritanya pada Februari lalu, di mana dia menjalani operasi pekan lalu di Doha, Qatar, juga mengurangi kemungkinan hengkang dari klub itu dalam beberapa bulan mendatang.
PSG dengan Neymar
Sejak tiba di Paris pada 2017, Neymar telah memimpin PSG dalam fase pertumbuhan. Dengan 13 gelar domestik dan peningkatan pendapatan klub yang luar biasa, pemain timnas Brasil itu belum pernah memenangi Liga Champions, gelar yang dia inginkan dalam empat tahun sisa kontraknya.
Pada 2020, PSG mencapai final Liga Champions dan kalah dari Bayern Munchen. Setahun kemudian, mereka mencapai semifinal. Cederanya yang berkelanjutan, yang membuatnya absen dari beberapa pertandingan Eropa, termasuk leg kedua melawan Bayern sepekan lalu, telah menjadi gangguan besar dalam tugasnya di Paris.
Pada musim ini, sebelum cedera terakhirnya, penampilannya mengesankan dengan mencetak 18 gol dan 17 assist dalam 29 pertandingan di semua kompetisi. Baik Luis Campos, penasihat olahraga PSG, dan manajer Christophe Galtier secara konsisten menegaskan kembali komitmen Neymar di depan umum. Setelah Piala Dunia 2022, level penampilannya anjlok. Pergelangan kaki kanannya, yang juga menghambatnya di Piala Dunia 2022, cedera pada 20 Februari dan dia tidak akan bermain lagi hingga musim depan.