Kedua tim, tanpa diragukan lagi, memiliki dua skuad terbaik di dunia dan itulah mengapa pertandingan ini sulit diprediksi. City telah menjadi tim yang lebih baik secara keseluruhan musim ini. Mereka akan memainkan final Piala FA pada Juni nanti melawan tetangga sekota Manchester United dan berada dalam posisi yang sangat baik untuk memenangi Liga Premier.
Namun Real Madrid adalah tim yang jelas lebih unggul dari keduanya dalam hal pengalaman dan pertandingan besar. Saat menjuarai Liga Champions musim lalu, misalnya, raksasa Spanyol itu menyingkirkan klub-klub besar seperti Paris Saint-Germain, Chelsea, Manchester City, dan Liverpool ketika pasukan Ancelotti dianggap sebagai underdog melawan PSG dan City.
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, Madrid memenangi tiga trofi Liga Champions berturut-turut (musim 2015-2016, 2016-2017, dan 2017-2018) dan total empat trofi dalam lima edisi terakhir, yang membuktikan mereka menjadi lebih kuat saat paling dibutuhkan di pentas terbesar.
Manchester City, sementara itu, telah tersingkir tiga kali di babak 16 besar dan perempat final, dua kali di semifinal, dan dikalahkan di satu-satunya final yang mereka mainkan pada 2021. City, yang melihat Real Madrid mencatatkan comeback yang mengesankan di Bernabeu dalam pertandingan leg kedua mereka (3-1) untuk mencapai final, berharap kali ini takdir akan tersenyum pada mereka, terutama sekarang karena mereka memiliki pembunuh terbaik di Eropa dalam Erling Haaland.
AS
Pilihan editor: Menilik Calon Lawan Timnas U-22 Indonesia di Semifinal SEA Games 2023
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.