TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memuji intensitas timnya setelah bermain imbang 1-1 di kandang Brighton & Hove Albion pada Kamis dini hari WIB, 25 Mei 2023. Ia mengakui timnya merayakan gelar juara Liga Inggris musim ini dengan minuman keras lebih dari 48 jam sebelumnya.
Untuk pertama kalinya sejak Februari lalu, City kehilangan poin dengan gol menakjubkan pada menit ke-38 oleh pemain remaja Brighton asal Paraguay, Julio Enciso. Gol itu menganulir keunggulan City lewat gol Phil Foden pada menit ke-25. Hasil imbang itu mengakhiri 12 kemenangan beruntun City di Liga Premier.
City memiliki satu pertandingan tersisa di kandang Brentford pada Ahad nanti, sebelum final Piala FA melawan Manchester United dan kemudian final Liga Champions melawan Inter Milan. Kemenangan di kedua laga itu akan membuat City menyamai treble Manchester United.
"Pertandingan yang luar biasa. Selamat kepada Brighton atas kualifikasi mereka yang layak ke Liga Europa," kata Guardiola kepada Sky Sports. "Pertandingan yang kami mainkan, 48 jam setelah kami meminum semua alkohol di Manchester, 48 jam kemudian kami bersikap baik dan kami menunjukkan mengapa kami menjadi juara.”
Manajer asal Spanyol itu menuturkan dia tidak melihat satu pun penurunan dalam intensitas permainan timnya. “Mereka memiliki peluang, kami memiliki peluang, kami mencetak gol, mereka mencetak gol.”
"Kedua tim menginginkan bola, kedua tim ingin menekan. Penjaga gawang adalah fundamental dalam permainan ini. Brighton memiliki kualitas. Mereka adalah tim yang luar biasa.”
Guardiola berbagi beberapa lelucon selama pertandingan dengan bos Brighton Roberto De Zerbi dan dengan hangat memberi selamat kepada para pemain tuan rumah.
Namun dia marah karena gol Erling Haaland dianulir karena menarik baju lawan. “Lihat itu. Jika itu pelanggaran, setiap tindakan untuk Erling adalah pelanggaran," katanya.
Guardiola mengatakan timnya tidak boleh kehilangan momentum saat mereka berusaha membuat sejarah. "Selama seminggu kami harus istirahat, memulihkan mental," katanya. “Mereka sudah dituntut bekerja keras selama enam bulan terakhir bermain melawan Bayern Munchen, Real Madrid, mengejar Arsenal. Pelatihan sekarang santai saja.”
REUTERS
Pilihan editor: Asisten Pelatih Timnas Indonesia Bicara Manfaat Lawan Timnas Argentina di FIFA Matchday Juni 2023
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.