TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir berencana mengundang wasit legendaris Pierluigi Collina ke Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengadil lapangan di Tanah Air.
PSSI telah bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) untuk membuat pelatihan khusus wasit di Liga 1, 2, dan 3. Kegiatan tersebut sudah dilakukan pada 15-20 Juni 2023.
Terdapat dua perwakilan instruktur wasit Jepang yang memimpin langsung pelatihannya, yakni Chairman of JFA Referees Committee Ogawa Yoshimi dan JFA Referee Instructre Toshiyuki Naga. Total ada 161 wasit dan 2 asisten wasit FIFA, dan 1 wasit AFC Elite Referee yang turut serta.
"Saya mendorong FIFA mengirimkan wasit Pierluigi Collina (dan) instruktur dari FIFA untuk datang ke Indonesia agar bertemu para wasit juga, supaya kasih semangat juga bukan hanya Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron, wasitnya pun perlu semangat," ujar Erick dalam sesi konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023.
"Suratnya sudah dikirim Pak Sekjen PSSI (Yunus Nusi). Itu agar wasit bisa punya kewibawaan dan kepercayaan diri karena mereka juga manusia biasa yang perlu perhatian dan pondasi untuk kehidupan mereka," kata dia menambahkan.
Collina merupakan wasit yang aktif memimpin pertandingan di Liga Italia pada medio 80 hingga 2000-an. Ia dikenal karena ketegasannya di atas lapangan dan juga gaya nyentrik dengan kepala plontos serta tatapan matanya yang tajam.
Wasit kelahiran Bologna, Italia 63 tahun lalu itu pernah menjabat sebagai Konsultan Asosiasi Wasit Sepak Bola Italia, Ketua Wasit Federasi Sepak Bola Ukraina, Anggota dan Ketua Komite Wasit UEFA.
Erick Thohir berharap kapabilitas wasit Indonesia dapat lebih meningkat kualitasnya. Ia juga akan terus berupaya memberantas mafia di sepak bola Indonesia dan tak segan-segan memberi hukuman keras jika masih ada pengadil lapangan yang berlaku tak adil saat memimpin pertandingan.
"Kami tidak berharap ketika wasit meniup peluit karena aturan dari bandit. Ini penting sekali, kamu juga tidak ingin kapabilitas wasit hanya berdasarkan wangsit, yang seharusnya bekerja kongkret," tuturnya.
"Sesuai arahan Pak Presiden (Joko Widodo), saya ingat waktu itu bahwa kami akan bersama-sama membersihkan sepak bola Indonesia dari mafia, dan kalau ada yang main-main di lapangan, mau pemain, wasit, pemilik, pengurus, kami jajaran kepengurusan PSSI akan hukum seumur hidup di sepak bola Indonesi," kata mantan Presiden Klub Inter Milan tersebut.
Pilihan Editor: PSSI Bentuk Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Ini Tujuannya