TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan kualitas wasit Indonesia menjadi salah satu fokus Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelang bergulirnya musim baru kompetisi nasional. Beberapa waktu terakhir, kapabilitas pengadil lapangan di Liga 1, 2, dan 3 kerap menjadi sorotan.
Dalam sesi konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Kamis, 22 Juni 2023, Erick mengungkapkan sederet terobosan yang dilakukannya demi mewujudkan hal tersebut. Mulai dari seleksi wasit, hingga rencana mendatangkan wasit legendaris Pierluigi Collina.
Berikut 5 Hal yang Dilakukan Erick Thohir untuk meningkatkan Kualitas Wasit di Indonesia:
1. Kerja Sama dengan JFA
PSSI telah bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) untuk meningkatkan kualitas wasit lokal. Dua perwakilan instruktur wasit Jepang pun didatangkan, yakni Chairman of JFA Referees Committee Ogawa Yoshimi dan JFA Referee Instructre Toshiyuki Naga.
Kerja sama dengan JFA soal wasit meliputi seleksi pengadil lapangan untuk Liga 1, 2, dan 3, serta pelatihan Video Assistant Referee (VAR) yang bakal digunakan khusus di Liga 1 musim depan.
"Kami sangat apresiasi dengan Federasi Jepang yang mau membantu dan Presidennya akan datang Senin atau Selasa, mudah-mudahan untuk kami melanjutkan kerja sama," ujar Erick.
2. Seleksi Wasit Liga 1, 2, dan 3
Tahap pertama kerja sama PSSI dengan JFA adalah menyeleksi wasit Liga 1, 2, dan 3 yang sudah berlangsung sejak 15-20 Juni 2023. Erick pun resmi mengumumkan daftar nama wasit yang lolos seleksi.
"Saya sudah tanda tangan daftarnya, di sini wasit Liga 1 yang ikut (pelatihan) ada 55 orang, lolos seleksi 28 orang," ucapnya. "Peringkat 1 sampai 18 bertugas di Liga 1, peringkat 19-28 mengisi kuota di Liga 2."
"Wasit Liga 2 yang ikut (pelatihan) ada 107 orang dan lolos seleksi 54 orang. Peringkat 1-14 mengisi kuota Liga 2, dan sisanya 55-107 akan memimpin di Liga 3 dan Elite Pro Academy," kata dia menerangkan."
3. Pembagian Jatah Pertandingan
Erick memastikan pembagian jatah wasit dalam memimpin pertandingan musim depan sudah dibagi secara rata. Wasit Liga 1 minimal meniup peluit 17 kali, sementara Liga 2 14 kali.
"Seperti yang kami impikan, dengan pembagian kuota seperti ini mereka (wasit Liga 1) akan 17 kali meniup peluit (memimpin pertandingan liga), padahal target saya 15, ini seharusnya cukup," ujar dia. "Kalau mereka alasan tidak cukup dan terima sampingan, sudah wajar boleh saya hukum."
"Di Liga 2, wasit akan 14 kali meniup peluit, ya mendekati lah. Ini saya rasa bagian kami untuk mempercayai wasit-wasit agar dapat mandiri, kami juga akan ada insentif untuk mereka," ucap Erick.
Selanjutnya...