TEMPO.CO, Jakarta - Aksi pemain sepak bola gandeng anak saat masuk ke dalam stadion menjelang laga mungkin menjadi pertanyaan besar bagi sebagian orang. Salah satu contohnya ketika cucu Presiden Joko Widodo, Jan Ethes digandeng oleh kiper Argentina Emiliano Martines saat masuk ke dalam stadion menjelang laga FIFA Matchday Indonesia vs Argentina pada 19 Juni 2023 lalu.
Rupanya, anak-anak yang digandeng pemain sepak bola saat memasuki lapangan pertandingan disebut dengan player escort atau anak-anak pendamping pemain. Lantas, sebenarnya apa alasan pemain sepak bola gandeng anak saat masuk ke dalam stadion?
Sejarah Player Escort
Player escort merupakan anak-anak yang menjadi pendamping pemain sepak bola ketika masuk ke lapangan sebelum pertandingan. Keberadaan anak-anak pendamping pemain sebenarnya relatif baru. Sebab, pada Piala Dunia 1990 anak-anak hanya bisa dilihat di tribun dan bukan mendampingi pemain masuk ke lapangan.
Mengutip laman uefa.com, sejarah anak pendamping pemain atau player escort pertama kali diperkenalkan pada Piala Dunia 2002 di Jepang/Korea. Pada saat itu, FIFA dan UNICEF bekerja sama dalam kampanye 'Say Yes For Children' untuk mempromosikan dan melindungi hak-hak semua anak terkait rekreasi yang sehat dan pendidikan dasar yang berkualitas.
Dalam kampanye tersebut, anak-anak diberikan peran utama di setiap pertandingan, mendampingi setiap pemain masuk ke lapangan dalam tindakan simbolis yang mengingatkan penggemar sepak bola bahwa mereka memiliki peran penting dalam membangun dunia yang baik bagi anak-anak.
Kampanye "Say Yes To Children" mendorong orang-orang untuk mendukung sepuluh prinsip yang melindungi kehidupan anak-anak di seluruh dunia. Prinsip-prinsip tersebut antara lain memastikan tidak ada anak yang terpinggirkan, memprioritaskan anak-anak dan menghormati hak-hak mereka, merawat setiap anak dan memberikan awal kehidupan yang terbaik, memerangi HIV/AIDS, menghentikan kekerasan dan eksploitasi terhadap anak-anak, mendengarkan anak-anak, memberikan pendidikan kepada setiap anak, melindungi anak-anak dari perang, melindungi bumi bagi anak-anak, dan memerangi kemiskinan.
Selain itu, anak-anak yang mendampingi pemain bola masuk ke lapangan juga diharapkan sebagai bentuk permainan yang adil dan tidak kasar yang tidak layak dipertontonkan pada anak-anak.
Cara Menjadi Player Escort
Dilansir dari laman Footbal Stadium, beberapa negara menerapkan persyaratan yang berbeda-beda jika anak ingin dijadikan player escort. Dalam beberapa kasus, peserta pengantar pemain berasal dari akademi klub. Dimana klub sepak bola memiliki kesepakatan dengan sekolah-sekolah lokal atau tim junior, dimana maskot anak dipilih dari kelompok anak-anak yang terlibat.
Salah satu contohnya adalah klub-klub seperti Liverpool dan Manchester United memberikan kesempatan kepada anak-anak berusia 4 hingga 11 tahun dan 7 hingga 14 tahun untuk menjadi player escort.
Untuk pertandingan domestik, beberapa klub memiliki metode mereka sendiri untuk mengizinkan partisipasi anak-anak. Salah satu contohnya klub Arsenal yang memperbolehkan anggota terdaftar dari inisiatif Junior Gunners mereka untuk mengisi formulir dan mengikuti undian untuk menjadi player escort di Piala Emirates.
Sedangkan, untuk turnamen internasional seperti Piala Dunia atau Piala Eropa, biasanya maskot anak-anak yang menjadi pengantar pemain dipilih melalui kontes yang diadakan oleh sponsor. Sebagai contoh, pada Piala Dunia 2006 di Jerman, McDonald's sebagai sponsor turnamen mengadakan kontes untuk memilih 1.408 anak-anak menjadi pengantar pemain.
Pilihan editor: Mantan Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, Terima Pekerjaan Latih Atletico Mineiro
RIZKI DEWI AYU