TEMPO.CO, Jakarta - Saddil Ramdani tengah menjadi sorotan. Pemain Timnas Indonesia itu memberi tanggapan yang emosional dan cenderung kasar setelah dikritik netizen.
Ia kemudian menyadari kesalahannya, menutup aksis ke postingannya itu dan menurunkan unggahan baru yang bernada lebih dewasa dan bijaksana. Namun, kritik netizen tetap mengalir dalam unggahan barunya tersebut.
Duduk Perkaranya
Saddil Ramdani menjadi bintang untuk klubnya, Sabah FC, saat tampil di Liga Super Malaysia awal pekan ini. Ia membantu timnya menang 3-0 atas Kelantan United di Stadion Sultan Mohammad IV, Senin malam, 26 Juni 2023.
Saddil berperan dalam ketiga gol Sabah FC itu. Ia mencetak satu gol dan memberikan dua assist. Dengan torehan tersebut, Saddil sudah bermain 10 kali bersama Sabah FC di Liga Super Malaysia musim ini. Ia mencetak lima gol dan menyumbang empat assist.
Performa di klub itu mengundang sejumlah pujian. Tapi, tak sedikit pula netizen yang menjadikannya sebagai amunisi untuk mengkritik tampilan Saddil saat membela Timnas Indonesia. Beberapa warganet menyebut Saddil kurang berkontribusi, cenderung melempem, dan terlalu suka menggocek.
Kritikan netizen itu tak lepas dari tampilan Saddil saat memperkuat Timnas Indonesia di FIFA Matchday Juni 2023, saat melawan Timnas Palestina dan Timnas Argentina. Ia kala itu hanya tampil selama 19 menit.
Reaksi Emosional Saddil Ramdani
Saddil Ramdani kemudian menanggapi kritikan itu lewat unggahan di instagram story. Ia menumpahkan perasaannya dalam rangkaian kalimat yang cukup panjang.
"Hello sebenarnya gw gak mau balas komen yang selalu ingin menjatuhkan mental gw. Tapi hari ini gw sedikit ada pembelaan buat diri gw sendiri. Kenapa?"
"Karena kalian tidak melihat dari situasi yang saya alami dan teman-teman lainnya di timnas. Jadi gini kenapa sih kalian bandingin gw di timnas sama di klub beda?"
"Yaaa Beda lah, emang gw sebagai pemain butuh namanya jam terbang dan kebebasan untuk bermain. Apakah di timnas kami diberika itu? Tidak sama sekali! Kalian hanya melihat dari sudut yang tidak masuk akal."
Ia kemudian menyoroti kiritik netizen yang hanya menyebutnya minim menit bermain, bermain melempem, main asal-asalan, dan terlalu banyak menggocek. Baginya itu merupakan kritik yang tidak membangun dan membuat pemain semakin gelisih. Ia meminta pengkritiknya mengubah pola pikir dan memhami posisi pemain seperti dirinya.
"Ingat kami pemain butuh jam terbang lebih dan yang penuh untuk bisa menyesauikan dengan team maupun meningkatkan mental."
"Dan yang terakhir kalian bilan bermain di liga Malaysia itu biasa saja? Hahah. Sudah berapa orang pulang dan gk sanggup main disini karena tekanan dan tuntutan segala macam, kalau kalian tak percaya silahkan coba saja dan saya berharap bisa ada pemain lagi main di sini."
Saddil mengaku membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyesaikan diri dan agar bisa klop dengan tim, pelatih, dan manajemen tim.
"Gw bukan siapa-siapa di sini paham? Gw tidak memiliki agen untuk diskusi di sini tapi gw bersyukur memiliki coach @kurniawanqana yang membukakan jalan agar gw tetap bekerja keras sehingga gw diberi jam terbang lebih maupun kerja lebih extra di sini untuk membantu team bukan untuk diri gw sendiri," tulis dia.
Saddil melanjutkan mencurahkan kekesalannya dengan sesekali melontarkan kata makian untuk pengkritiknya yang disebutnya hanya membuat mental pemain selalu jatuh. Ia bahkan mengajar para pengkritiknya bertemu langsung.
Dalam unggahan keduanya di instaram story, Saddil juga menyebut netizen seperti malaikat. "Ingat ya teman-teman netizen yang seperti malaikat. Berdirilah di atas kaki kalian apa pun badai yang terjadi dalam kehidupan."
Selanjutnya: Bikin Postingan Sejuk, Tetap Dikritik