TEMPO.CO, Jakarta - Seperti dilansir dari laman espn.com, pada 31 Januari 2023 lalu Arsenal telah menyelesaikan transfer gelandang Chelsea, Jorginho. Transfer dengan biaya sebesar 12 juta poundsterling tersebut hanya menyertakan kontrak selama satu tahun dengan opsi perpanjangan kontrak.
Transfer Jorginho dari Chelsea dilihat sebagai opsi jangka pendek yang ditempuh oleh Mikel Arteta pada saat bursa musim dingin dibuka. Arsenal yang pada saat itu memiliki kans besar untuk menjuarai gelar Liga Inggris membutuhkan sejumlah opsi gelandang untuk memperdalam skuad.
Meskipun dianggap sebagai opsi jangka pendek, tetapi Mikel Arteta merupakan seorang pengagum Jorginho. Lebih lanjut, Mikel Arteta menyebut bahwa Jorginho merupakan seorang gelandang yang memiliki kecerdasan dan kapasitas seorang pemimpin.
“Jorginho merupakan seorang gelandang dengan kecerdasan, kapasitas memimpin, dan pengalaman yang banyak dalam Liga Inggris dan pertandingan internasional,” ujar Mikel Arteta seperti dilansir dari laman espn.com.
Jorginho didatangkan setelah Arsenal gagal mendapatkan tanda tangan gelandang bertahan Brighton, Moises Caicedo. Dengan datangnya Jorginho menjelang ditutupnya jendela bursa musim dingin, hal tersebut disebabkan karena transfer Moises Caicedo yang terhambat struktur pembiayaan.
Namun demikian, setelah setengah musim bersama Arsenal, Jorginho yang menjadi pelapis skuad utama Arsenal dikaitkan dengan berita transfer ke Lazio. Seperti dilansir dari laman thelaziali.com, pelatih Biancocelesti (julukan Lazio), Maurizio Sarri mengharapkan setidaknya terdapat 4 hingga 5 rekrutan terbaru Lazio pada bursa musim panas saat ini.
Lazio yang berhasil mengamankan tempat di Liga Champions pun bersiap untuk melakukan perombakan terhadap skuad. Salah satu nama yang diperhitungkan dalam bursa transfer pemain Lazio, yakni Jorginho.
Profil Jorginho
Jorginho atau Jorge Luiz Frello Filho, adalah seorang pemain sepak bola profesional asal Italia. Ia lahir pada 20 Desember 1991 di Imbituba, Brasil, tetapi memiliki kewarganegaraan ganda Brasil dan Italia. Jorginho dikenal sebagai gelandang bertahan yang memiliki kemampuan teknis yang luar biasa dan kecerdasan taktis yang tinggi.
Seperti dilansir dari laman transfermarkt.com, karier Jorginho dimulai di Brasil, dengan bermain untuk klub amatir sebelum bergabung dengan klub Serie C Italia, Hellas Verona pada tahun 2010. Setelah tampil impresif di Verona, ia pindah ke Napoli pada tahun 2014 dan menjadi salah satu pemain kunci dalam formasi tim tersebut.
Namun, popularitas dan ketenaran Jorginho mencapai puncaknya ketika ia pindah ke Chelsea pada tahun 2018. Di bawah asuhan manajer Maurizio Sarri, Jorginho menjadi bagian integral dari gaya permainan 'Sarriball' yang diterapkan oleh Chelsea dengan menjadi pengatur serangan tengah yang cerdas dan presisi dalam mendistribusikan bola, serta andal dalam melakukan tekanan terhadap lawan.
Prestasi Jorginho tidak hanya terbatas pada level klub, dirinya juga telah berkontribusi secara signifikan untuk tim nasional Italia. Selain itu, Jorginho juga tampil dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Dunia FIFA 2018 dan Piala Eropa UEFA 2020, serta berhasil membantu Italia meraih gelar juara pada Piala Eropa 2020 dengan penampilan yang konsisten dan kontribusi yang penting di lini tengah.
Gaya bermain Jorginho sering kali diakui oleh para pengamat sepak bola. Ia dikenal dengan kemampuannya dalam mengendalikan permainan, visi distribusi bola yang luar biasa, serta keahlian dalam mengambil penalti, serta memiliki ketenangan dan kepercayaan diri yang tinggi ketika bermain di level tertinggi.
Pilihan Editor: Selain Kai Havertz, Ini Deretan Pemain Chelsea yang Pindah ke Arsenal
