TEMPO.CO, Jakarta - Ajang Piala Dunia Wanita 2023 akan digelar mulai 20 Juli mendatang hingga satu bulan ke depan. Dimulai dengan pembukaan di Eden Park, Auckland, Selandia Baru dengan 32 negara akan bertarung di Piala Dunia Wanita untuk pertama kalinya. Para penggemar pun dihebohkan dengan salah satu pemain sepak bola wanita senior asal Maroko, Nouhaila Benzina, menjadi yang pertama memakai jilbab di ajang Piala Dunia Wanita. Siapakah Nouhaila Benzina? Simak profilnya berikut ini!
Pemain wanita senior pertama yang memakai jilbab
Nouhaila Benzina menjadi pemain sepak bola wanita senior pertama yang memakai jilbab di ajang Piala Dunia Wanita 2023. Wanita kelahiran 11 Mei 1998 ini berasal dari negara Maroko, tepatnya di wilayah Kenitra, tanah kelahirannya. Meskipun ada pula pemain sepak bola wanita lain yang mengenakan penutup kepala di tingkat junior, tetapi wanita dengan tinggi 173 cm tersebut membuka jalan bagi atlet senior lainnya untuk mengikutinya.
Pemain berusia 25 tahun itu akan mewakili The Atlas Lionesses, tim sepak bola wanita kebanggaan Maroko, di panggung turnamen terbesar dunia selama kampanye Piala Dunia perdananya pada 24 Juli mendatang. Menjadi pemain bek tengah, membuat Benzina banyak penggemar bersama kawan-kawannya yang lain termasuk wajah yang dipuja penggemar Maroko sejak Piala Afrika Wanita tahun lalu, Mrabet Yassmine. Lini pertahanan tim kebanggan tersebut juga beranggotakan Aie El Haj Hanane, El Chad Nisryne, Marzouki Rkia, Redouani Zineb, dan Seghir Sabah.
Pertama kalinya mengikuti Piala Dunia Wanita
The Atlas Lionesses menjadi tim sepak bola wanita dan Maroko yang mendapat banyak atensi publik. Keikutsertaannya pada ajang Piala Dunia Wanita 2023 telah menjadi berita utama internasional karena ini merupakan partisipasi pertama tim di ajang bergengsi tersebut. Dalam sejarah perjalanannya, tim putri Maroko di Piala Dunia, Associated Press menyatakan jika The Atlas Lionesses di panggung dunia akan menjadi inspirasi bagi para wanita dan masyarakat luas di wilayah Afrika.
Dilansir dari moroccoworldnews, Maroko membuat sejarah tahun lalu ketika mereka menjadi negara di bagian Afrika Utara yang pertama berpartisipasi di final turnamen kontinental, Women’s Africa Cup of Nations (WAFCON) dan juara bertahan 11 kali di semifinal. Kemenangan yang mengamankan gelar barunya di wilayah MENA (Middle East and North Africa) pertama yang lolos ke Piala Dunia Wanita.
Hasil jerih payah tersebut tak terlepas dari partisipasi Maroko yang membanggakan di Piala Dunia 2022 di Qatar. Atlas Lions kebanggaan negara Afrika Utara itu menantang segala rintangan dan membuat sejarah dengan menjadi tim nasional Arab dan Afrika pertama yang lolos ke semifinal turnamen sepak bola internasional paling bergengsi.
Memakai jilbab sempat dilarang FIFA
Pada tahun 2007 silam, Federation Internationale de Football Association (FIFA) melarang semua hiasan dan penutup kepala digunakan saat pertandingan, karena menganggap hal tersebut beresiko untuk keselamatan pemain. Tujuh tahun kemudian, larangan tersebut dicabut, tetapi banyak negara dan federasi, terutama France National Football Team (FFF) masih tak memperbolehkan pemain wanita yang berhijab untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga tersebut. Bahkan, baru-baru ini peraturan tersebut diperkuat.
Dari 736 pemain yang bertanding, Benzina akan menjadi satu-satunya yang mengenakan jilbab di Piala Dunia Wanita 2023. Keputusannya tersebut tentu berdampak luar biasa di luar lapangan dan akan dirasakan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Piihan Editor: Bukan Brasil atau Argentina, Ini Negara Langganan Juara Piala Dunia Wanita