TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menunjuk mantan pelatih Napoli, Luciano Spalletti, sebagai pelatih kepala baru timnas Italia pada Jumat, 18 Agustus 2023. Spalletti menggantikan Roberto Mancini yang mengundurkan diri pada 13 Agustus lalu.
Spalletti, 64 tahun, memimpin Napoli musim lalu meraih gelar Liga Italia Serie A pertamanya dalam 33 tahun, memahkotai karier manajemen klub yang panjang termasuk di AS Roma, Inter Milan, dan tugas lima tahun dengan klub Rusia Zenit St Petersburg.
Dia menyingkir dari pekerjaan Napoli pada Mei lalu setelah meminta cuti panjang dan digantikan oleh mantan pelatih Al Nassr asal Prancis, Rudi Garcia. FIGC mengatakan di situs webnya bahwa Spalletti akan menduduki jabatan itu mulai 1 September 2023.
"Tim nasional membutuhkan pelatih hebat dan saya sangat senang dia menerimanya," kata presiden federasi Gabriele Gravina. “Antusiasme dan keahliannya akan menjadi dasar untuk tantangan yang menanti Italia dalam beberapa bulan mendatang.”
Sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa kontrak Spalletti akan berjalan hingga Piala Dunia 2026. Pernyataan resmi tidak menyebutkan berapa lama kontraknya. Spalletti akan menjadi pelatih kesembilan timnas Italia abad ini.
Pertandingan debutnya sebagai pelatih adalah laga kualifikasi Euro 2024 melawan tuan rumah Makedonia Utara pada 9 September nanti tim Azzurri akan menjamu Ukraina tiga hari kemudian.
Italia saat ini berada di urutan ketiga Grup C dengan tiga poin dari dua pertandingan, membuntuti Ukraina dengan enam poin dari tiga pertandingan. Inggris memimpin grup dengan 12 poin setelah empat pertandingan.
Ketika meninggalkan Napoli, Spalletti mengatakan dia mengambil cuti panjang dan menambahkan dia bisa terbuka untuk melatih tim nasional setelah libur setahun.
Pengunduran diri Mancini memberikan peluang lebih awal dari yang diharapkan. Namun, ketika Spalletti meninggalkan Napoli, dia menandatangani dokumen yang mencakup klausul 3 juta euro atau Rp 50 miliar yang harus dibayarkan jika dia kembali bekerja dalam waktu satu tahun dari kontraknya.
Pengacara FIGC mempertahankannya sebagai semacam klausul non-persaingan dan hanya dihitung untuk klub yang merupakan rival Napoli. Tapi presiden Napoli Aurelio De Laurentiis tetap sama tegasnya bahwa syarat itu juga berlaku untuk tim nasional.
"Saya meminta jaminan bahwa (Spalletti) akan menghormati cuti panjang ini, termasuk penalti jika komitmennya goyah," kata De Laurentiis dalam pernyataan baru-baru ini. "(FIGC) tidak boleh menunda dengan harus membayar satu juta euro per tahun atas nama pelatih untuk membebaskannya dari kewajiban kontraknya.”
"Memang, 3 juta euro tidak banyak untuk Napoli dan bahkan lebih sedikit untuk saya, tetapi pertanyaan dalam kasus ini bukan tentang 'dolar yang maha kuasa', melainkan masalah prinsip.”
REUTERS | ESPN
Pilihan editor: Timnas U-23 Indonesia kalah 1-2 dari Malaysia di Piala AFF, Apa Kata Shin Tae-yong?