TEMPO.CO, Jakarta - Neymar, pemain sayap timnas Brasil dan Al Hilal, berbicara dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan jaringan media Brasil Globo. Dia berbicara tentang Vinicius Junior dan Rodrygo, Carlo Ancelotti, dan “neraka” yang dia dan Lionel Messi jalani selama di Paris Saint-Germain.
Sang penyerang meyakinkan bahwa dia sangat bahagia atas kesuksesan Messi di Piala Dunia 2022 Qatar selama musim yang sulit bagi temannya, mengingat apa yang terjadi di PSG.
“Saya sangat bahagia dengan tahun yang (Messi) lalui, tapi di saat itu sangat menyedihkan, karena saya melihat kedua sisi mata uang. Dia berada di puncak dunia bersama tim nasional, memenangi segalanya selama beberapa tahun terakhir, tetapi bersama PSG dia mengalami masa-masa sulit. Kami mengalami neraka,” kata Neymar dalam wawancara itu seperti dikutip AS pada Ahad, 3 September 2023.
Neymar menuturkan Messi mendapatkan perlakuan yang tidak pantas, dari sudut pandang sepak bola, ketika dia meninggalkan PSsG.
“Untuk semua yang dia lakukan, siapa pun yang mengenalnya akan setuju, dia adalah orang yang berlatih, bertarung, jika dia kalah dia akan marah dan dia menjadi sasaran yang tidak adil, menurut saya. Saya sangat senang melihatnya memenangi Piala Dunia. Seperti yang saya katakan, sepak bola adil pada saat itu. Messi pantas mengakhiri kariernya seperti itu.”
Ditanya apakah dia melihat penyerang Real Madrid Vinicius Junior dan Rodrygo sebagai calon pewaris takhta puncak hierarki Brasil, penyerang Al Hilal itu mengatakan bahwa dia yakin.
“Saya bisa melihatnya. Vini dan Rodrygo adalah dua pemain hebat, dua bintang yang saya yakin akan mengambil peran kepemimpinan. Menurut saya, mereka sudah punya, karena mereka punya nama itu, entah saya ada di sana atau tidak.”
Pendapat Neymar tentang Carlo Ancelotti
Mengenai potensi kedatangan Carlo Ancelotti sebagai manajer timnas Brasil, Neymar membuka pintu terhadap kemungkinan kedatangan tersebut. Menurut dia, jika Ancelotti yang menjadi manajer, dia akan diterima dengan baik.
“Dia adalah manajer terkenal yang telah memenangi segalanya. Jika saya mempunyai kesempatan, jelas saya akan sangat menikmatinya, saya akan menyerap semua yang saya bisa dari Ancelotti,” ujar dia.
“Saya tidak tahu apakah tim nasional bisa melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, memiliki manajer asing, tapi itu tergantung presiden (Konfederasi Sepak Bola Brasil atau CBF) dan saya yakin dia akan mengambil keputusan yang tepat,” kata Neymar yang mengatakan akan senang kembali ke Brasil dan bermain untuk klub lamanya, Santos.
AS
Pilihan editor: Ada FIFA Matchday, Kapan Jadwal Liga 1 Bergulir Lagi?
