TEMPO.CO, Jakarta - Roberto De Zerbi menjelaskan apa yang salah dalam kekalahan debut Brighton & Hove Albion di Liga Europa dari AEK Athens pada Jumat dini hari WIB, 22 September 2023. “Sang bek sayap tidak bisa membaca situasi dengan baik dan malah bergerak ke arah bola daripada mengejar pemainnya,” ujar pelatih Brighton seperti dikutip Football Italia pada Jumat.
Itu adalah peristiwa bersejarah karena Brighton dan Hove Albion memainkan pertandingan UEFA pertama mereka setelah ahli taktik Italia itu membawa mereka ke kualifikasi Liga Europa. Namun pada pertandingan itu, Brighton harus mengakui kemenangan tim tamu dengan skor 2-3.
Brighton berhasil dua kali menyamakan kedudukan melalui Joao Pedro pada menit ke-30 dan 67, setelah AEK Athens unggul terlebih dulu melalui gol Djibril Sidibe pada menit ke-11 dan Mijat Gacinovic pada menit ke-40. Namun Brighton harus mengakui keunggulan lawan melalui gol Ezequiel Ponce pada menit ke-84.
Satu-satunya pengalaman De Zerbi di Eropa sebelumnya adalah Liga Champions 2021-2022 saat melatih Shakhtar Donetsk.
“Saya pikir kami melihat perbedaan pengalaman di level ini antara kedua tim. Kami sempat cemas, bahkan terburu-buru berusaha menyelesaikan segala sesuatunya dengan cepat,” kata De Zerbi kepada Sky Sport Italia.
“Kami tidak pantas menang, tapi tentu saja kami juga tidak pantas kalah. Kami tidak beruntung pada dua gol pertama, meskipun saya tidak suka berbicara tentang keberuntungan. Itu adalah permainan dua set, perhatian kami lebih teralihkan dari yang seharusnya.”
Berkaitan dengan kekalahan itu, De Zerbi menyalahkan bek sayap kanannya, Tariq Lamptey.
“Pada gol ketiga, itu sebenarnya bukan serangan balik. Bek sayap tidak membaca situasi dengan baik dan pergi ke arah bola daripada menempel pada pemainnya, terjadi blok, defleksi, dan rebound,” ujar dia. “Itu bukan penampilan terbaik kami musim ini, tapi kami juga kurang beruntung.”
Ini adalah grup yang sangat ketat, karena Ajax dan Olympique Marseille memainkan drama thriller 3-3.
“Kalian para jurnalis sering menyebut kami sebagai salah satu calon pemenang trofi, tapi saya tertawa. Saya tidak menyangkal, saya tidak membalas, saya hanya mendengarkan, tapi ini adalah penampilan pertama kami di Liga Europa, bukan hanya klubnya, tapi banyak pemainnya.”
“Itulah masalahnya, membiasakan diri dengan tiga pertandingan per pekan. Kami ingin berkembang dan lolos dari fase grup, tapi kami tahu kekuatan kami, kelemahan kami, dan apa yang harus kami tingkatkan,” tutur De Zerbi.
FOOTBALL ITALIA
Pilihan editor: Jadwal Bola Jumat 22 September 2023: Liga 1, Liga 2, Liga Spanyol, Liga Italia, Juga Al Nassr di Liga Arab Saudi