TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Australia Graham Arnold telah meminta pemerintah untuk membantu memastikan Socceroos menjalani pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan tim Palestina di tempat yang aman dan netral. Permintaan itu ia ungkapkan karena masalah keamanan di wilayah tersebut.
Militan Hamas membunuh lebih dari 1.300 warga Israel dalam serangan terhadap komunitas di Israel bagian selatan pada 7 Oktober lalu. Otoritas kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan setidaknya 3.000 orang tewas dalam 11 hari pemboman Israel sejak serangan itu.
Adapun Timnas Australia akan bermain melawan tim Palestina di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 21 November 2023. Waktu dan tempat pertandingan belum ditentukan.
“Tidak diragukan lagi kami akan memerlukan dukungan pemerintah dalam mengambil keputusan mengenai posisi kami melawan Palestina dan bahkan Lebanon. Karena apa yang terjadi saat ini cukup menakutkan," kata Arnold di London, dikutip dari Reuters.
“Kami jelas tidak mengetahui semua hal yang terjadi di sisi keamanan di Timur Tengah, tidak diragukan lagi pemerintah lebih memperhatikan hal tersebut dibandingkan kami. Jadi beri kami bantuan agar keputusan dapat diambil dengan aman. Kami harus aman,” ujar dia menambahkan.
Australia mengalahkan Selandia Baru dengan skor 2-0 dalam pertandingan persahabatan di London pada Selasa waktu setempat, 17 Oktober 2023. Ini akan menjadi pertandingan terakhir mereka sebelum pembukaan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bangladesh di Melbourne pada 16 November.
Australia tergabung di Grup I Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Australia tergabung bersama Palestina, Lebanon, dan Bangladesh.
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 17 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Pilihan Editor: Timnas Indonesia Lolos ke Ronde Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Begini Jalur Menuju Putaran Final