Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendukungnya Kibarkan Bendera Palestina di Liga Champions, Celtic Terancam Sanksi dari UEFA

Editor

Sapto Yunus

image-gnews
Suporter Celtic membentangkan bendera Palestina sebagai dukungan di tengah konflik antara Israel dan Hamas saat pertandingan Grup E Liga Champions antara Celtic vs Atletico Madrid Celtic Park, Glasgow, 26 Oktober 2023. REUTERS/Russell Cheyne
Suporter Celtic membentangkan bendera Palestina sebagai dukungan di tengah konflik antara Israel dan Hamas saat pertandingan Grup E Liga Champions antara Celtic vs Atletico Madrid Celtic Park, Glasgow, 26 Oktober 2023. REUTERS/Russell Cheyne
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCeltic kemungkinan menghadapi tindakan disipliner dari UEFA setelah para suporternya mengibarkan bendera Palestina di dalam stadion Celtic Park, Glasgow, Skotlandia, saat mereka bermain imbang 2-2 melawan tim tamu Atletico Madrid dalam pertandingan Grup E Liga Champions, Kamis, 26 Oktober 2023.

Klub tersebut sebelumnya didenda 9.000 pound atau Rp 174 juta pada 2016 setelah para penggemarnya mengibarkan bendera Palestina saat mereka menang 5-2 melawan Hapoel Be'er Sheva dari Israel.

Sebuah kelompok bernama Brigade Hijau telah mendorong para penggemar Celtic untuk dengan berani mengibarkan bendera Palestina ketika Hamas vs Israel terus meningkat. Namun, sebelum pertandingan, Celtic telah mendesak para pendukungnya untuk tidak memasang spanduk, bendera, dan simbol yang berkaitan dengan konflik tersebut.

“Kami telah menyaksikan kematian, kekerasan, dan kehancuran di Tanah Suci dalam beberapa pekan terakhir, dengan ribuan orang—pria, wanita, dan anak-anak—terbunuh, terluka, dan mengungsi,” kata Celtic dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Sky News, Kamis, 26 Oktober.

Klub tersebut mengatakan mereka berdoa untuk perdamaian dan dukungan kemanusiaan di wilayah tersebut, dan banyak staf serta pendukung mereka terkena dampak kejadian baru-baru ini.

“Dengan latar belakang konflik dan penderitaan ini, olahraga dapat mendorong perdamaian dan menunjukkan rasa kemanusiaan dan empati terhadap semua orang yang terus menderita,” tambah pernyataan itu.

Para pemain dan pelatih Celtic mengenakan ban lengan berwarna hitam sebagai bentuk rasa hormat dan dukungan bagi semua yang terkena dampak konflik. Klub juga menyumbang ke Palang Merah Internasional. Meskipun pernyataan tersebut mengatakan setiap orang berhak atas pandangan pribadinya, Celtic menekankan mereka ingin terbuka untuk semua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Brigade Hijau, yang dilarang mengeluarkan tiket menyusul insiden baru-baru ini, mengatakan telah membagikan bendera di luar stadion.

“Kami menghormati hak semua penggemar yang tidak ingin berpartisipasi dalam tindakan seperti itu, tetapi kami juga meminta agar rasa hormat dan kebebasan yang sama diberikan kepada semua penggemar yang berpartisipasi,” kata kelompok itu.

Brigade Hijau mengumpulkan 130 ribu pound atau Rp 2,51 miliar dalam kampanye online setelah denda 2016. Uang tersebut digunakan untuk bantuan medis bagi warga Palestina dan pendirian akademi sepak bola di Betlehem dengan nama Celtic.

Manajer Celtic Brendan Rodgers menolak untuk tertarik pada tampilan pro-Palestina pada konferensi pers setelah pertandingan. “Saya hanya memikirkan sepak bola,” katanya kepada wartawan.

SKY NEWS

Pilihan editor: Lionel Messi Sedang Dibujuk untuk Perkuat Argentina di Olimpiade Paris 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir, Bahas Rencana Pasca-Gaza

1 jam lalu

Mahmoud al-Aloul, Wakil Ketua Komite Sentral organisasi Palestina dan partai politik Fatah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dan Mussa Abu Marzuk, anggota senior gerakan Islam Palestina Hamas, menghadiri acara di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada  23 Juli 2024. PEDRO PARDO/Pool via REUTERS
Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir, Bahas Rencana Pasca-Gaza

Hamas dan Fatah bertemu untuk kedua kalinya membicarakan rencana kerja sama pascaperang di Gaza dan menolak syarat-syarat dari Israel.


Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

6 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

Malawi selalu memberi suara untuk Israel atau setidaknya abstain dalam setiap resolusi PBB tentang konflik Israel-Palestina, mengapa?


Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

12 jam lalu

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly
Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

Donald Trump mengatakan Gaza adalah tempat terindah di Timur Tengah. Tapi tak ada bukti bahwa ia pernah ke sana.


Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

13 jam lalu

Sebuah truk membawa bantuan kemanusiaan melintasi Dermaga Trident, dermaga sementara untuk mengirimkan bantuan, di lepas pantai Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, dekat pantai Gaza, 25 Juni 2024. REUTERS/Amir Cohen
Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

Pemerintah Indonesia berencana mengirim bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Sudan, Yaman, Palestina, dan Vietnam.


Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

15 jam lalu

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese. Dok: OHCHR
Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menegaskan kedaulatan Palestina memang tak tergantung pengakuan dari negara lain


Setahun Perang Gaza, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina, Yaman, dan Sudan

18 jam lalu

Petugas mempersiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 3 April 2024. Sumbangan yang diberikan untuk Palestina dan Sudan masing-masing senilai Rp30 miliar yang berupa obat-obatan, peralatan medis, antibakteri, dan makanan nutrisi. TEMPO/Subekti.
Setahun Perang Gaza, Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina, Yaman, dan Sudan

Setahun perang Gaza, Indonesia akan kirim bantuan kemanusiaan antara lain ke Palestina dengan nilai 1 juta dolar AS, pada 14 Oktober 2024.


Setahun Perang Gaza, Paus Fransiskus Mengecam Ketidakmampuan Dunia Hentikan Perang di Timur Tengah

19 jam lalu

Paus Fransiskus berbincang dengan warga Palestina di Vatikan, 22 November 2023. Paus Fransiskus bertemu dengan sejumlah warga Palestina yang keluarganya dibantai di Gaza oleh Israel. Vatican Media/Handout via REUTERS
Setahun Perang Gaza, Paus Fransiskus Mengecam Ketidakmampuan Dunia Hentikan Perang di Timur Tengah

Setahun perang Gaza menelan korban jiwa. Paus Fransiskus mengecam ketidakmampuan memalukan warga internasional menghentikan perang di Timur Tengah.


Satu Tahun Genosida Israel ke Gaza, Kronologi Konflik Israel-Hamas yang Menyebar sampai Jauh

19 jam lalu

Seorang wanita Palestina melarikan diri dari wilayah di bagian timur Khan Younis menyusul perintah evakuasi Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 7 Oktober 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Satu Tahun Genosida Israel ke Gaza, Kronologi Konflik Israel-Hamas yang Menyebar sampai Jauh

Setahun perang Israel-Hamas, telah menelan banyak korban jiwa. Terbaru, Israel gunakan bom fosfor putih untuk melancarkan serangan di Beirut, Lebanon.


Demonstran Palestina: '7 Oktober Bawa Kami dari Penghinaan Menjadi Martabat'

23 jam lalu

Demonstran membawa foto mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, mendiang pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar, selama protes untuk mendukung Lebanon dan Gaza pada peringatan satu tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, di Tunis, Tunisia, 7 Oktober 2024. REUTERS/Jihed Abidellaoui
Demonstran Palestina: '7 Oktober Bawa Kami dari Penghinaan Menjadi Martabat'

Warga Palestina di Ramallah menegaskan dukungan mereka kepada Perlawanan di seluruh wilayah pada peringatan pertama Operasi Banjir Al Aqsa.


Anggota Parlemen Inggris: Tidak Ada Harapan Damai jika Netanyahu Berkuasa

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di markas besar PBB di New York, AS, 27 September 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Anggota Parlemen Inggris: Tidak Ada Harapan Damai jika Netanyahu Berkuasa

Mantan Perdana Menteri Prancis juga mengkritik Netanyahu yang menyelesaikan situasi dengan kekerasan.