TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Manchester United Erik ten Hag mengatakan kartu merah yang diterima Marcus Rashford menyebabkan perubahan momentum besar-besaran saat Setan Merah kalah 3-4 dari FC Copenhagen di Liga Champions pada Kamis dini hari WIB, 9 November 2023. Dia mengatakan hukuman terhadap Rashford itu keras.
Dua gol Rasmus Hojlund membuat United mengawali dengan cemerlang tetapi tim Ten Hag yang beranggotakan 10 pemain merelakan keunggulan dua gol mereka setelah Rashford diusir keluar lapangan pada menit ke-42.
Sekarang, MU yang sudah tersingkir dari Carabao Cup dan berada di peringkat kedelapan Liga Premier, berada di ambang tersingkir dari Liga Champions dengan dua pertandingan grup tersisa. Manchester United berada di posisi terakhir Grup A dengan tiga poin.
“Saya pikir pertama-tama kami bermain sangat bagus hingga kartu merah. Kartu merah mengubah segalanya. Kemudian pertandingan menjadi berbeda,” kata Ten Hag kepada TNT Sports, ketika ditanya pendapatnya tentang permainan tersebut.
Pelatih asal Belanda itu menyesalkan keputusan wasit yang membuat timnya kebobolan dua gol. “Kami kemudian kebobolan dua gol sebelum jeda yang seharusnya tidak dihitung, yang pertama adalah offside, pemain mereka berdiri di depan Andre Onana, dan penalti (untuk gol kedua) sangat bisa diperdebatkan,” ujarnya seperti dikutip ESPN.
"Kartu merahnya keras. (Rashford) mengejar bola, tapi wasit butuh waktu lama untuk menjadikannya kartu merah. Saat Anda membekukannya, selalu terlihat lebih buruk. Mereka butuh waktu lama untuk membuat kartu merah. Ini mengecewakan.”
Kartu merah Rashford diberikan setelah ia menginjakkan kakinya di pergelangan kaki Elias Jelert untuk melindungi bola dan hal itu memicu kemarahan Ten Hag.
“Ini adalah keputusan yang keras,” kata pelatih asal Belanda itu. "Dia mengincar bola. Review-nya sudah selesai, lalu (wasit) naik ke layar. Saya kira wasit tidak yakin.”