TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Italia Luciano Spalletti mengatakan, meskipun ia didatangkan dalam situasi darurat untuk memastikan Tim Azzurri lolos ke putaran final Euro 2024, sekarang dia memiliki kesempatan untuk benar-benar mulai bekerja. Hasil imbang 0-0 dengan Ukraina di tempat netral Leverkusen, Selasa dini hari, 21 November 2023, sudah cukup bagi Italia untuk lolos ke Jerman musim panas mendatang.
Italia menjadi runner-up Grup C kualifikasi Euro 2024 dengan mengemas 14 poin dari 8 pertandingan, tertinggal 6 poin dari Inggris yang menjadi juara grup.
“Saya mendengar media berbicara tentang rasa takut, tetapi Anda telah memberi tahu saya sejak saya tiba bahwa pertandingan ini sangat penting,” kata Spalletti dalam konferensi pers usai pertandingan seperti dikutip Football Italia.
Pelatih Italia yang memenangi Euro 2020, Roberto Mancini, gagal meloloskan Italia ke Piala Dunia 2022 dan kemudian ia tiba-tiba mengundurkan diri pada Agustus lalu. Hal itu menimbulkan keributan di tim nasional untuk menunjuk mantan manajer Napoli, Spalletti, dengan hanya beberapa hari tersisa sebelum kualifikasi penting melawan Makedonia Utara dan Ukraina pada September lalu.
“Mengingat apa yang terjadi di masa lalu dengan turnamen lain, kami benar-benar harus lolos dan tidak mudah untuk bermain sepak bola ketika Anda bisa merasakan tekanan di leher Anda,” ujar Spalletti, yang membawa Napoli meraih Scudetto Liga Italia Serie A musim lalu.
“Tidak mudah untuk masuk dan segera mengambil keputusan yang tepat. Beberapa hal saya pelajari hanya setelah menerima pekerjaan itu dan sekarang saya rasa saya tahu lebih banyak. Saya datang ke sini untuk lolos, bukan untuk mencari alasan kalau-kalau kami ketinggalan,” kata dia menambahkan.
“Sekarang pekerjaan yang sesungguhnya dimulai, sekarang saya mempunyai kesempatan untuk benar-benar mulai bekerja. Ketika saya menerima peran tersebut, saya tahu bahwa kualifikasi itu wajib.”
Dengan sesuatu yang harus dikerjakan pada musim panas mendatang, Spalletti telah memperkenalkan beberapa perubahan pada masa kepemimpinan Mancini, termasuk aplikasi yang memungkinkan para pemain menonton video ceramah dan analisis taktis bahkan ketika mereka jauh dari kubu Coverciano—markas besar sektor teknis Federasi Sepak Bola Italia.
“Kami ingin sedekat mungkin dengan apa yang terjadi di sebuah klub. Kami ingin menjaga kontak dengan para pemain, jadi saya tidak akan menunggu sampai Maret, saya akan pergi ke pusat pelatihan, makan malam bersama mereka dan meminta pendapat mereka.”