TEMPO.CO, Jakarta - Pep Guardiola mengatakan Manchester City tidak bersalah sampai terbukti bersalah atas lebih dari 100 tuduhan melanggar aturan keuangan Liga Premier. Everton pekan lalu dihukum dengan pengurangan 10 poin karena melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR). Pengurangan poin sebanyak itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Juara Liga Premier musim lalu itu memimpin klasemen dengan selisih satu poin dari Liverpool, yang akan mereka jamu pada Sabtu malam ini, 25 November 2023.
“Mengapa saya tidak percaya (kami tidak bersalah)?” ujar Guardiola yang berduri kepada wartawan pada Jumat, 24 November 2023. “Pengacara lah yang membuat pembelaan di depan hakim. Kami menunggu dan setelah itu kami menerima resolusinya.”
Hukuman yang dijatuhkan kepada Everton memicu protes dari pendukung tim-tim di liga yang menginginkan Manchester City menghadapi hukuman serupa.
“Saya tidak akan mengatakan sepatah kata pun tentang Everton karena saya tidak tahu realitas yang terjadi. Itu adalah dua kasus yang sangat berbeda,” kata Guardiola.
"Saya tahu orang-orang berkata, 'Mengapa City tidak turun ke Conference' (Liga Nasional dan divisi terbawah dalam piramida sepak bola Liga Inggris). Tapi mari kita tunggu. Ini adalah dua kasus yang berbeda, tidak sama. Salah satunya adalah lebih lama, itu lebih rumit.”
Guardiola, yang memimpin City meraih gelar Liga Champions pertama mereka musim lalu dan menjadi tim Inggris kedua setelah Manchester United yang memenangkan treble, juga ditanya apakah ia akan berhenti jika mereka diturunkan ke divisi bawah.
"Anda menanyai saya seolah-olah kami telah dihukum. Saat ini, kami tidak bersalah," kata pria Spanyol itu. “Ada peluang lebih besar bagi saya untuk bertahan jika kami berada di League One (kasta ketiga Liga Inggris setelah Liga Premier dan EFL Championship) dibandingkan jika kami menjuarai Liga Champions.”
REUTERS
Pilihan editor: Preview dan Jadwal Prancis vs Uzbekistan di Babak Perempat Final Piala Dunia U-17 2023 Sabtu Sore 25 November