TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penggunaan Video Assistent Referee (VAR) untuk Liga 1 pada musim 2023-2024 terus dimatangkan. PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menyebut sebanyak 15 sistem VAR siap dipakai pada pertandingan-pertandingan kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Humas PT LIB Sabina Katya saat ditemui setelah acara peluncuran aplikasi Liga Fan ID di Jakarta, Rabu sore. “Sekarang kami ada 15 VAR, 13-nya mobile. Mungkin akan di Solo, mungkin ya, mungkin ada di Solo, mungkin ada di Bali, dan Bandung itu masih kemungkinan,” kata Sabina, seperti dikutip dari Antara.
Sabina menyampaikan bahwa pengadaan VAR didapat dengan skema pembelian dari vendor Hawkeye. Sedangkan, untuk sumber daya manusia yang akan menggunakan VAR, saat ini sejumlah wasit, asisten wasit, dan operator tayangan ulang/replay dibekali latihan lagi dan selanjutnya akan dilakukan simulasi di lapangan pada Januari 2024.
Rencananya VAR diterapkan pada pertandingan-pertandingan Liga 1 mulai pekan ke-24 atau pada pertengahan musim. Saat ini, kompetisi baru akan memasuki pekan ke-22.
Saat ditanyai mengenai teknologi garis gawang (goal line technology), Sabina mengatakan bahwa teknologi tersebut belum akan diterapkan.
Sementara, untuk alokasi biaya pengadaan VAR, Chief of Business PT LIB Budiman Dalimunthe mengungkapkan bahwa biaya investasi yang harus dikeluarkan mencapai lebih dari Rp 100 miliar.
“Ini kan investasi kita untuk sepak bola bukan main main tolong dibantu. VAR itu pasti punya operator atau federasi kan kecuali LED kemarin kan sudah program itu,” ujar Budiman.
Penerapan VAR di Indonesia sebenarnya sudah diterapkan pada Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di empat kota, yakni di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Si Jalak Harupat Bandung, dan Stadion Manahan Solo.
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengatakan momen penerapan VAR untuk Piala Dunia U-17 di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk mempelajari segala seluk-beluk teknologinya. Selain itu, tiga wasi Indonesia, yakni Aprisman Aranda, Thoriq Alkatiri, dan Yudi Nurcahya yang berkesempatan menjadi ofisial cadangan pada ajang tersebut.
Ratu Tisha menekankan bahwa elemen penting dalam persiapan VAR bukan alatnya, tetapi sumber daya manusia yang akan menggunakannya. "VAR itu tentang sumber daya manusia, bukan teknologi. Alat VAR itu bisa kita beli, kita set up, lalu jalan," ujar dia saat ditemui usai jumpa pers Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna, Surakarta, Jumat, 1 Desember.
"Tapi, untuk sumber daya manusia itu ada penilaiannya. Mereka harus go through berbagai macam edukasi. Ada edukasi pertama, dan kita baru akan memasuki edukasi kedua pada Desember. Edukasinya harus lewat dulu, baru setelah itu masuk ke area simulator, lalu masuk ke tahap empat, baru kemudian kita akan transisi," kata dia.
Rencana penggunaan VAR di putaran kedua Liga 1 musim 2023-2024 itu awalnya diungkapkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Ia menyebut teknologi tersebut rencananya bakal diuji coba mulai pertengahan Februari 2024.
Pilihan Editor: 5 Fakta Justin Hubner yang Kini Resmi Jadi WNI, Pernah Bela Timnas Belanda