TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Newcastle United Eddie Howe merasa hancur setelah timnya gagal menembus babak 16 besar Liga Champions dan tersingkir dari kompetisi Eropa. Ia mengungkapkan sederet masalah yang dialami timnya musim ini sehingga gagal menuai hasil maksimal.
Kiprah Newcastle United dalam kompetisi Eropa dipastikan terhenti usai takluk dari AC Milan pada laga terakhir fase grup Liga Champions, Kamis dinihari WIB, 14 Desember 2023. Pertandingan yang berlangsung di St. James Park ini berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Rossoneri.
"Kami menghadapi pertandingan Liga Champions dengan sedikit pilihan dalam hal seleksi pemain dan perubahan dalam laga. Hal tersebut telah merugikan kami dalam beberapa pertandingan," ujar Howe dalam jumpa pers usai pertandingan.
"Itu bukanlah alasan (kekalahan), tapi itu hanya kenyataan. Bahkan hari ini, saya terpaksa harus membuat dua perubahan yang tidak saya ingin lakukan. Kami hancur dengan hasil pertandingannya," kata dia menambahkan.
The Magpies sempat unggul lebih dulu dalam laga tersebut lewat gol Joelinton. Namun mereka gagal mempertahankan keunggulan dan justru berbalik tertinggal usai kebobolan dua gol.
Newcastle United menatap partai penentuan Liga Champions dengan kondisi pincang. Mereka kehilangan delapan pemain inti karena cedera, dan satu pemain, Sandro Tonali, tak bisa tampil karena sedang menjalani hukuman imbas keterlibatannya dalam perjudian.
Howe mengakui kondisi tersebut mempengaruhi kekuatan timnya, tidak hanya di Liga Champions tapi juga Liga Inggris. "Kami memasuki musim ini dengan mengetahui kekuatan skuad dan seberapa pentingnya hal tersebut mengingat intensitas pertandingan yang cukup banyak. Sayangnya, kami kehilangan kekuatan tersebut."
Meski gagal menembus babak 16 besar setelah absen lama dari Liga Champions, pelatih berusia 46 tahun itu tetap mengapresiasi perjuangan para pemainnya. Ia juga mendapat pelajaran berharga dari ajang tersebut dan akan menerapkannya di Liga Inggris.
"Saya tidak bisa lebih bangga dengan apa yang kami berikan secara fisik dan mental, dan kami memberikan segalanya di lapangan," ucapnya. "Kami akan belajar dari ini (Liga Champions) dan akan menyerap semua yang perlu kami bawa dalam performa kami di Liga Inggris."
SKY SPORTS
Pilihan editor: Satgas Anti Mafia Bola Tetapkan Vigit Waluyo sebagai Tersangka Match Fixing Liga 2 2018