TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih AS Roma Jose Mourinho menyesali kendala keuangan yang ia alami di klub Liga Italia Serie A saat ini dan menambahkan realitas yang dihadapi timnya berbeda dengan Manchester City. Hal itu disampaikan Mourinho dalam konferensi pers menjelang pertandingan Liga Europa antara Roma dan Sheriff Tiraspol (Moldova) pada Rabu, 13 Desember 2023.
Meski klub Italia itu menghabiskan lebih dari 100 juta euro atau Rp 1,69 triliun pada musim pertama Mourinho di klub, mereka hanya menghabiskan 9,5 juta euro atau Rp 160,75 miliar untuk transfer dalam dua musim terakhir untuk mematuhi peraturan financial fair play UEFA.
Bek tengah pilihan pertama Roger Ibanez dijual ke klub Liga Pro Saudi Al Ahli pada Agustus lalu untuk membantu menyeimbangkan keuangan. Karena itu pula mengapa Romelu Lukaku dan Renato Sanches, dua pemain besar mereka musim panas ini, tiba dengan status pinjaman.
Terbatasnya daya beli ditambah dengan cedera jangka panjang pada penyerang Tammy Abraham dan bek Chris Smalling telah membuat Roma berjuang di posisi keempat klasemen Serie A. Kepergian bek tengah Evan Ndicka memperkuat Pantai Gading di Piala Afrika pada Januari nanti akan membuat pertahanan Roma makin terkuras.
Mourinho ingin memperkuat skuadnya di bursa transfer Januari, tetapi memahami kesulitan yang akan dihadapi Roma dalam melakukan hal tersebut.
“Bukannya saya iri, tapi Manchester City membayar 80 juta euro (Rp 1,35 triliun) untuk (Kalvin) Phillips dan sekarang Pep (Guardiola) mengatakan akan lebih baik bagi pemain itu untuk pergi pada bulan Januari. Jadi dia akan pergi dan mereka akan mendapatkan pemain lain,” kata Mourinho.
"Realitas kami sangat berbeda. Kami menginginkan satu, dua, tiga, atau empat pemain baru. Tiago (Pinto) juga. Dan para pemilik juga. Kami semua ingin mencoba dan meningkatkan tim, untuk menjadikan kami lebih baik di putaran kedua musim ini.”