TEMPO.CO, Jakarta - Ketika banyak mantan bintang sepak bola Eropa memilih mengadu nasib di Timur Tengah, pemain Kolombia James Rodriguez mengungkap pengalaman yang kurang nyaman saat bermain di sana. Ia memilih dengan cepat hengkang dari Liga Qatar karena tak tahan dengan dua peraturan atau kebiasaan.
Rodriguez bergabung dengan klub Qatar, Al Rayyan, pada 2021 setelah masa baktinya di Liga Inggris bersama Everton berakhir. Namun, setelah hanya setahun dan menjalani 16 pertandingan ia memutuskan kontraknya dan pindah ke klub raksasa Yunani, Olympiacos. Mulai tahun ini ia kembali bermain di Amerika Selatan bersama tim Brasil, Sao Paulo.
Pemain berusia 32 tahun itu mengungkap beberapa alasan mengapa ia kesulitan untuk menyesuaikan diri saat bermain di Qatar. Berbicara kepada media Brasil Globo, Rodriguez mengungkapkan bahwa kehidupan di sana sangat berbeda dari yang biasa ia jalani dan itu membuatnya kesulitan.
Ia mengatakan, "Kehidupan dan budaya di Qatar sangat sulit, itu adalah negara yang sulit untuk beradaptasi."
"Anda tahu bahwa dalam sepak bola semua orang telanjang ketika mereka mandi, tetapi rekan-rekan setim saya mengatakan kepada saya: 'Anda tidak bisa melakukannya seperti itu'. Saya merasa takut."
Ia kemudian menambahkan: "Semua orang di sana makan dengan menggunakan tangan, dan itu sulit bagi saya. Mereka membagikan makanan kepada saya dan saya berkata, 'Tidak, terima kasih'."
"Saya meminta alat makan dan mereka mengatakan kepada saya: 'Tidak, dengan tangan Anda' dan saya menjawab: 'Kalian gila, saya tidak akan makan dengan tangan saya'."
Rodriguez melepaskan gaji 6 juta poundsterling per musim di klub Qatar itu. Namun, gaji tinggi itu tak mampu membuatnya bertahan dan ia memilih pindah ke Olympiacos.
Dalam kariernya James Rodriguez pernah menjadi salah satu pemain terkemuka di Eropa. Dia antara lain pernah berlaga di Everton, Bayern Munchen, dan Real Madrid.
THE SUN | DAILY MAIL
Pilihan Editor: Jadwal Liga Inggris Malam Ini: Ada Arsenal dan Tottenham
