TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki soal mengapa pemilik Manchester United memilih Sir Jim Ratcliffe sebagai investor baru mereka perlahan mulai terungkap. Klub Liga Inggris itu menyebutkan peminat lainnya, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dan timnya, berulang kali gagal memberikan bukti pendanaan selama negosiasi mereka untuk membeli Manchester United.
Hal tersebut terungkap dari dokumen yang diserahkan klub Liga Inggris tersebut ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). SEC adalah lembaga independen pemerintah AS yang melindungi investor dan membantu menjaga keadilan pasar.
Seperti dilansir ESPN pada Kamis, 18 Januari 2024, pengusaha Qatar itu terlibat dalam pembicaraan antara Februari 2023 dan Oktober 2023, ketika dia menarik diri dari proses tersebut. Namun, menurut dokumen yang diterbitkan pada Rabu, 17 Januari 2024 tersebut, Sheikh Jassim tidak memberikan “surat komitmen pembiayaan lazim.”
ESPN telah berusaha menghubungi Sheikh Jassim untuk memberikan komentar.
MU mengumumkan pada Malam Natal lalu miliarder Inggris Sir Jim Ratcliffe telah mencapai kesepakatan untuk membeli 25 persen saham seharga 1,3 miliar pound atau Rp 25,79 triliun. Pengumuman itu keluar lebih dari setahun setelah pemilik klub, keluarga Glazer, mengungkapkan niat mereka untuk melakukan "tinjauan strategis" pada November 2022. Kesepakatan Ratcliffe akan disahkan oleh Liga Premier bulan depan.
Pengajuan ke SEC yang memerinci pencarian MU untuk pemilik baru atau investasi baru menunjukkan bahwa Raine, bank dagang yang menangani proses tersebut, pada awalnya menandatangani 26 perjanjian kerahasiaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
Setelah pembicaraan berbulan-bulan, Sheikh Jassim secara resmi memberi tahu MU tentang niatnya untuk mundur pada 15 Oktober 2023. Sumber yang dekat dengan tawaran tersebut mengutip dia “frustrasi” karena penilaian keluarga Glazer terhadap klub “tidak realistis.”
Tawaran Sheikh Jassim adalah untuk kepemilikan 100 persen sementara dokumen SEC menunjukkan Ratcliffe mulai beralih ke tawaran untuk membeli kepemilikan saham minoritas, bukan kepemilikan mayoritas, pada musim panas 2023.
Kesepakatan itu akan membuat Ratcliffe dan tim INEOS-nya, yang dipimpin oleh Sir Dave Brailsford dan Jean-Claude Blanc, mengambil alih kendali operasi sepak bola setelah perjanjian tersebut resmi mendapat lampu hijau.
Ratcliffe akan mendapat penolakan pertama jika keluarga Glazer memutuskan menjual lebih banyak saham, meski tidak ada jalur formal bagi CEO INEOS untuk mengambil kendali di Old Trafford.
Keluarga Glazer, yang tetap menjadi pemilik mayoritas, juga dapat memaksa Ratcliffe menjual sahamnya setelah periode 18 bulan pertama jika muncul pembeli baru.
ESPN
Pilihan editor: Piala Asia 2023: Pelatih Vietnam Philippe Troussier Waspadai Semangat Juang Pemain Timnas Indonesia