Faktor Sebastien Haller
Kepercayaan diri, optimisme dan energi bangkit menjadi modal terbesar Pantai gading.
Namun demikian, ada modal-modal lain yang membuat mereka menanjak dari pertandingan ke pertandingan setelah dibantai Guinea Ekuatorial.
Salah satu modal penting itu adalah pulih totalnya winger Brighton & Hove Albion Simon Adingra, dan striker Borussia Dortmund, Sebastien Haller.
Dua punggawa tim ini kerap merajalela di jantung pertahanan lawan sehingga tim paling ofensif pun tertahan untuk tak terus menekan, karena harus melawan teror tak henti dari duet pemain depan Pantai Gading itu.
Pemain Pantai Gading Sebastien Haller. REUTERS/Luc Gnago
Gol penentu Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika 2023 pun merupakan racikan dan kreasi kedua pemain.
Adingra menusuk dari sisi kanan pertahanan Nigeria untuk mengirimkan umpan tarik di depan mulut gawang Si Elang Super, yang disambut Haller dengan sontekan kaki kanan di bawah kawalan ketat bek tengah Nigeria William Troost-Ekong.
Peran Franck Kassie memang besar dalam menjaga asa Pantai Gading ketika gelandang ini membalaskan gol Troost-Ekong yang juga dari set-piece, sehingga kedudukan sama kuat 1-1.
Tetapi, adalah Haller yang membuat semuanya berubah. Dia menjadi ancaman konstan bagi lini pertahanan Nigeria seperti dia lakukan kala melawan Republik Demokratik Kongo dalam semifinal.
Haller tak menyerah membuat peluang sampai akhirnya menyambut bola kiriman Simon Adingra sembilan menit sebelum laga usai, yang mengantarkan Pantai Gading mencatat prestasi teramat manis pada pembuka tahun.
Haller dan pemain-pemain Pantai Gading telah melakukan hal yang sudah dilakukan skuad yang menjuarai Piala Afrika 2015 di Guinea Ekuatorial ketika mereka menjadi juara Afrika untuk kedua kalinya.
Serge Aurier dan Serge Wilfried Kanon adalah dua pemain Pantai Gading yang selain mengangkat trofi pada 2024, juga melakukannya pada 2015.
Selanjutnya: Lewati torehan Drogba